Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Don't give a sh*t!

Pertemuan singkat kadang justru lebih  berkualitas untuk melegakan hati. Memang Allah telah melakukannya lebih dahulu, tapi pertemuan dan kehadiran seorang teman semacam air yang dikirim Allah disaat kekeringan. Aku mungkin ngga punya hal-hal mewah yang dimiliki oleh banyak orang dengan uang yang berlebih itu, tapi aku lebih bersyukur punya sahabat yang tak hanya memanfaatkan. Lebih dari sepuluh tahun berteman, bukan waktu yang sebentar untuk saling tahu satu sama lain. Nabila selalu paham apa yang perlu ia katakan dan saat kapan harus mengatakan hal tersebut juga kepada siapa ia harus bercerita. Beberapa hari uring-uringan, mungkin karena "tanggalnya" udah dekat, ditambah dengan kejadian hari senin yang bikin dongkol saat interview di salah satu Rumah Sakit elit yang katanya sih gajinya kecil. Entah aku yang terlalu sensitif, atau memang orang itu menyebalkan sekali. Tapi yang jelas, aku patut bersyukur memutuskan untuk ngga lanjut di proses rekrutmen tersebut.  Aku

menguatkan diri

Beberapa hari belakangan ini aku ngerasa lemah banget. malu mau mengakui, tapi ada rasa penyesalan tentang keputusan yang kemarin kuambil. Aku merasa sangat bodoh dalam bertindak. Bahasa inggris, jadi bahasa wajib yang harus dikuasai selain bahasa indonesia dan bahasa ibu. Entah karena terlalu gugup, atau aku memang tak mampu berbahasa inggris, akhirnya aku kehilangan kesenpatan. Oke salahku juga yang kurang berani mengambil keputusan. Mengambil risiko. Sungguh, menyesal itu ngga enak banget! Tapi aku berusaha untuk berpikir positif dan brprasangka baik pada Tuhanku. Aku yakin semua yang terjadi juga salah satu dari rencana Tuhanku untuk mendewasakanku, sekaligus mengajarkan aku untuk tetap berjuang. Mungkin bukan di jalan ini, di jalan lain mungkin lebih baik. Bismillah, aku yakin semua akan baik-baik saja. Semua ada jalaannya jika aku tetap berusaha dan tak lupa berdoa..

aku di sini.

kamu tau aku ngga pernah pergi. kamu tahu aku ngga pernah jauh dari kamu. tapi aku memutuskan untuk menjaga perasaanku. maaf aku egois tapi kamu juga yang tak ingin berbagi cerita kepadaku. kamu tahu aku di sini. ngga pernah pergi jauh. kamu takut mengeluh aku takut kamu jatuh kau selalu bilang baik-baik saja, ku harap memang begitu.

Ketularan Virus Bahagia

Aku percaya bahwa kebahagiaan layaknya virus yang menular. Terlebih jika biangnya adalah orang-orang terdekat yang aku sayangi. Aku ini tipe orang yang mudah luluh dan sayang pada orang, tapi aku pun cukup pintar untuk memilih orang seperti apa untuk disayangi. Dan di beberapa waktu bisa bodoh memanajemen kadar sayang. Hehe Perayaan ulang tahun dan kelulusan adalah yang paling lumrah untuk dirayakan dan membawa virus kebahagiaan. Perayaan-perayaan ini telah aku kenal sejak duduk dibangku sekolah. Oh ya, cerita tentang jatuh cinta juga hal lain yang jadi pembawa virus tersebut dan aku sudah mengenalnya lebih dari 10 tahun. Kemarin, tanggal 29 Februari 2016, ada perayaan kecil yang juga membahagiakan. Seorang pria resmi meminang sahabatku. Hal pertama dalam hidupku untuk menghadiri acara pertemuan keluarga untuk melanjutkan sebuah hubungn ke tahap selanjutnya. Dan kehormatan dan penghargaan untukku karena aku satu-satunya teman yang datang dalam acara tersebut (namanya juga pertemuan