Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2013
saya bersyukur punya keluarga banyak. saya sedih harus melihat kehilangan yang dirasakan teman-teman terdekat saya. tapi saya juga pernah rasakan kehilangan, meski tak mendalam karena beberapa alasan. bukan. bukan karena saya tidak sayang atau karena ada yang membuat kesalahan. hanya saja keadaan yang membuat segalanya berbeda. saya ingin memeluknya, memberi empati atas kehilangan yang menyakitkan. saya iri kepadanya yang bisa merawat dengan baik orang yang disayangnya hingga ajalnya. tapi pada akhirnya, saya hanya bisa melakukannya lewat sini.  lewat tulisan ini. meski bukan kehilangan baru, tapi semoga kalian semakin kuat.  teruntuk Harith Jobs & Tante Ina juga untuk Dimas Aji & keluarga Tuhan mencintai kalian :)

"apa kau punya waktu?"

kamu, terlalu mandiri untuk ku jaga. terlalu kuat untuk ku beri semangat. terlalu tegar untuk ku usap air matanya. namun, aku tak akan lengah melihatmu dari sudut mataku. tak lengah ku perhatikan bimbangmu. pada akhirnya kau akan berkata padaku, "apa kau punya waktu?"

sendiri

terkukung sendiri di kamar hampa membuatku semakin sesak. aku tersedu sendirian, menggeleng untuk bermacam pikiran negatif.  kau mampu temukan tawaku, akan sangat mudah untuk itu. kau mampu temukan perihku, akan mudah juga untuk itu. tapi aku adalah penyimpan perasaan dengan kapasitas besar, itu perlu kau tahu. hingga menahun. duh, penyimpan perasaan atau pendendam? tak tahu. ku temukan kesenangan di sore hari, dalam perjalanan menuju satu tempat. ku harap ada kesenangan juga saat pulang, tapi ku dapat kesunyian. tak ada sambutan hangat, tak ada cakap menyenangkan. hanya hening. benarkah aku hidup di dunia hanya sendiri? atau kesepian yang terus mengikutiku? atau aku adalah rumah untuk kesepian itu? mulai sekarang kau bisa bersyukur atas semua perhatian lebih dari para tetua mu.  masih ada yang tidak merasakan.. dan  barangkali aku pun harus bersyukur atas rasa sepi ini.  jika tak ada ini, aku pasti belum pernah rasakan keramaian...

Kegilaan Ku

Teruntuk Rama, aku lebih senang meladenimu ketimbang harus baca buku akuntansi. ku kira akuntansi bisa bikin aku jadi kece. tapi ternyata dia bikin aku makin gila. pheew. tapi aku akan lebih gila kalau kamu sampai memintaku untuk berdiri bersamamu di pelaminan. rasanya aneh. bukan karena rambutmu yang lebih halus dari rambutku. bukan. alasannya karena keluarga ku tak suka pria berambut lurus nan halus seperti rambut gadis di iklan shampoo . kau bilang konyol? memang. aku bahkan tak paham, teori apa yang membuat pria sepertimu tak baik jadi pendampingku. ah aku makin gila. mungkin sebaiknya aku tidur saja. sampai jumpa dalam mimpi... tertanda, Rahma

Keranjang Sampah

ku biarkan kau jadikan aku keranjang sampah untuk membuang kertas-kertas catatanmu. karena itu, aku bisa tahu tentang mu. kata demi kata mengalun dalam benakku. isinya sebagian besar tentang bimbang mu. aku ini hanya keranjang sampah, tak mampu bicara, tak mampu bertindak. aku cukupkan saja untuk terus menangkap satu persatu kertas yang kau lemparkan ke arahku. setidaknya itu yang membuatmu nyaman.
seketika jiwa mungil bersorak gembira, seakan kedatangan kerabat dekat yang membawa buah tangan, kehadiran sosok keren itu membuat si mungil bernyanyi riang. belum lagi ditambah sang senja yang ikut serta berperan menjadi latar hari yang menggembirakan itu.  cerita mengalir atas dasar kepercayaan. cerita ini di sponsori rasa penasaran dan keterbukaan.

Pesan Untuk Mentari Pagi

Mentari pagi, barangkali Damar sedang menantimu di tempat tertinggi ia berada.  Aku titip semangat untuknya lewat hangat sinarmu pagi ini. Ku harap ia merasakan semangat yang sama denganku. Semangat yang tak kunjung henti, hanya untuk mengapai titik temu kami.  Aku titip angin sejuk yang berhembus, untuk bisikkan rindu yang sejak lima tahun menggema tak berjeda. Ku harap ia tak tersiksa dengan dinginnya yang membekukan kaki dan tangan. Aku titip siul merdu para burung untuk meriuhkan dunianya. Ku harap ia tak rasakan kesepian yang kurasakan. Mentari pagi, maafkan ku repotkan mu dengan semua ini. Terima kasih sudah terus datang di setiap harinya, bukan hanya untukku, tapi untuk dunia, terutama untuk Damar..  Tertanda, Novelita

antara pamulang dan cimanggu

kalau sama umi, segala macam jajanan bisa di buat dengan cita rasa tukang jajanan ~ kalau sama ibu, segala macam kue enak bisa jadi dari bahan sisa ~ kalau di cimanggu, aku bisa makin gendut karena bingung mau ngelakuin apa~ kalau di pamulang, aku senang membereskan kamar, tapi tetep aja masih berantakan~ kalau di cimanggu aku paling senang melihat senyum teh beti, soalnya dia jarang senyum~ kalau di pamulang aku paling senang isengin adhi apalagi nepok-nepok bokongnya~ tapi aku senang ada kedua keluarga ini :) Rindu almarhum Bapak Utay dan A'Syarif   ♥

Ibuku - Joko Pinurbo

"Bila aku pamit sekolah, ibu tak pernah bilang jangan nakal    dan bodoh, jangan membantah guru dan mengaggah buku.   Ibu hanya mengecup jidatku: "Buka hidupmu dengan buku." Ibuku - Joko Pinurbo                   Suatu saat, aku akan melakukannya.. Semoga.. :)

Senja Ku Hilang

Dia gadis manis, dengan perangai lembut yang selalu saja terkesima dengan indahnya senja. Hari istimewanya merupakan hari dimana senja bersahabat dengan sisa-sisa rintik hujan. Selalu saja dia membeku saat menemukan senja indah, dimanapun itu. Di perjalanan pulang, dia akan turun sejenak dari kendaraan untuk menemani senja hingga tenggelam. Sedang asyik mengobrol, dia dengan sopan akan undur diri atau mengajak lawan bicaranya untuk menikmati bersama dengan penuh kehidmatan, penuh kesunyian dalam senyuman bahagianya.  *** Indahnya senja, lukisan Tuhan. Langit dengan semburat merah dan jingga, kadang berwarna kuning seperti kunyit jika bersamaan dengan tangis langit yang berhenti. "Apa yang membuatmu menyukai senja?" Jika mereka menanyakan hal itu aku tak yakin akan memuaskan mereka dengan jawabanku. Aku takkan diterima kerja di perusahaan ini jika pertanyaan tersebut dijadikan pertanyaan yang sangat menentukan dalam proses wawancara. Aku hanya bisa bilang, "Aku m

Setelah lama, lalu lupa.

aku terbebas mengira apa yang sedang kau kerjakan. aku bahkan takkan tahu apa yang kamu kerjakan. tapi itu lebih baik, sehingga aku tak memiliki celah untuk terus memikirkanmu. kau baik sekali, kau tak membiarkanku jatuh ke jurang. aku pun lelah untuk mengira selama ini, lalu lupa. Terima kasih, R

Enggan Terbangun

Sepagi ini aku enggan membuka mataku. Bukan, bukan malas beraktivitas. Aku hanya sedih harus meninggalkan mimpiku. Mimpiku yang kau hadiri dengan sungguh indah. Mimpiku yang penuh senyummu. Mimpiku yang membawaku dalam kebut laju kendaraanmu, meski hanya sepeda, tapi manis. Di dalam mimpi kau bukan gula yang dikerubungi semut-semut centil, di sana kau hanya untukku. Aku sebal harus meninggalkanmu di dalam mimpi. Kau kembali menjadi milik orang lain. Ah! Rasanya itu hanya refleksi masa lalu, alam bawah sadarku yang membuatnya begitu nyata. Percakapan semalam agaknya membuat alam bawah sadarku kembali memutar ulang kenangan. Alhasil? Aku kesiangan bangun karena enggan meninggalkanmu.....

Sesalku

Aku menyesalkan pertemanan kita, aku menyesalkan perpisahan kita yang baik-baik. Aku menyesalkan. Menyesalkan karena aku tak mampu mengukur kadar perasaan ini.  Menyebalkan, aku tak mampu bertingkah seperti temanmu. Menyebalkan jika kau harus berkata tentang masa depan yang ingin kau rajut, selalu saja menyangkutpautkan ku. Menyebalkan karena kau selalu saja menemukan gadis-gadis baru, sedangkan aku masih meragu. Aku tak menerus memikirkanmu. Ada kalanya aku bisa tak mengingatmu sama sekali. Tapi perasaan itu rasanya terendap, dan kembali terguncang saat hadirmu di hadapanku. Kau tahu betapa menyebalkannya itu? Merasa ragu akan semua perasaan ini?

Bukan Salahmu

Bukan salahmu, ketika aku mengingat saat kita pernah saling memberi kabar tanpa pernah jadi sepasang kekasih. Bukan salahku, ketika aku menangis seperti bayi karena lagu yang diputar adalah lagu kesukaanmu. Bukan salahmu, ketika kau memilih gadis cantik untuk menemani hidupmu, itu wajar bagi pria-pria keren sepertimu. Bukan salahmu, ketika aku sedih atau tertohok melihat postingan di media sosialmu, yang isinya fotocantik gadismu yang tersenyum tulus, bahkan ada kau tepat di sebelahnya. Bukan salahmu, ketika aku menemukan diriku masih duduk menunduk di belakangmu. Bukan, bukan salahmu.

Because Of You

Menyenangkan saat kau menyanyikan lagu itu. Seakan aku selalu menjadi candu untukmu. Menyenangkan bisa kau perlakukan sangat spesial. terima kasih, Mas Ne-Yo I got a problem and I Don't know what to do about it Even if I did I don't know if I would quit but I doubt it, I'm Taken by the thought of it And I know this much is true Baby you have become my addiction I'm so strung out on you I can barely move But I like it And it's all because of you Never get enough, she's the sweetest drug * "Because Of You" By Ne-Yo