Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Media Social Jadi Penghambat (?)

Hari ini udah nawaitu dari kemaren buat ngerjain bab 2 dan lapmen. Dan ternyata sampai jam segini masih mpot-mpotan ngerjainnya antara males dan ke pengaruh sama media sosial. Duh emang buat gue nggak bagus banget nih ada media sosial. Gue secara tidak langsung memamerkan apa yang gue punya, membagi kesedihan, membagi hal-hal spele, dan disamping itu juga mengharapkan respon.. Dari media sosial juga gue jadi banyak berpikir negatif, terlalu sering merasa sedih karena iri, hah nggak baik banget. Waktupun terbuang banyak karena tak puas dengan apa yang ada ketika itu, lalu menunggu-menunggu, hingga berjam-jam ternyata yang diharapkanpun tak kunjung datang. Hingga mengantuk sekalipun tetap saja bisa terjaga, saat belajar justru loyo se loyo-loyonya. Tapi disisi lain, aku membutuhkannya untuk mencari informasi.  hah, berbahahgialah kau yang tak memilik sosmed. Hidupmu akan penuh dengan ke-optimis-an, berjalan lurus kedepan tanpa harus melihat yang lama-lama. Belajar untuk lebih

Terima Kasih, Kau Membantu Ku

Terima kasih atas perlakuan mu selama ini. Jika kau tak melakukan apa yang aku tak suka, mungkin hingga saat ini harapanku terus menggunung. Barangkali pertanyaan berulang terlontar dari bibir mereka, pertanyaan tentang perasaanku yang tak kunjung melupakanmu. Hingga kini aku masih tak yakin apa yang akan menjadi jawaban terbaik. Semoga selanjutnya aku akan mendapatkan jawaban itu. Aku tak mengatakan bahwa seluruh harapanku hilang, aku hanya meninggalkannya setengah. Izinkan aku tetap memendam harapan ini. Hanya untukku sendiri, bukan untuk mu atau orang lain. Lambat laun aku akan melepaskannya satu demi satu... Semoga perlakuan ini tetap ku dapatkan hingga seterusnya, hingga akhirnya pupus sudah harapanku seutuhnya. Saat itu mungkin aku sudah memiliki penggantimu, mungkin juga aku sudah benar-benar memiliki pendampinku untuk hidup dan mati, mungkin juga aku yang sudah menghilang dari peredaran.... Selamat tinggal, manis... Mungkin Tuhan sedang menunjukkan ku jalan ter

Cerita Keresahan Malam

Saya adalah salah satu orang yang mudah teralihkan pikirannya. Mudah dimasuki pikiran-pikiran negatif. Jadi sebenarnya media sosial sangat tidak baik untuk perkembangan mental saya. Terkdang lagu-lagu juga sering membuat saya jatuh dalam ke-mellow-an. Kini, ditengah kesibukkan mengurus tugas akhir untuk magang, aku menyempatkan diri untuk menulis. Alasannya karena sudah gemas ingin bercerita, wakau hanya lewat dunia maya, toh yang penting cerita. Baru saja aku mendapat kabar kalau temanku yang baru beberapa bulan putus dengan kekasihnya, sudah kembali menjalin hubungan dengan orang yang baru lagi. Hmm, sedikit terasa ngenes. Kenapa? Haah ini jeleknya saya. Terkadang suka merasa iri terhadap kepunyaan orang lain. Lebih tepatnya sih ingin merasakan lagi yang namanya punya hubungan khusus dengan lawan jenis, yah  pacaran lah.  Tapi keinginan kadang hanya menjadi keinginan semu, karena aku toh menyadari kalau hidupku masih tetap berjalan normal tanpa kehadiran orang khusus itu.

Kekuatan Doa

Ketakutan itu sekejap hilang. Yang kubutuhkan hanya meminta pada Pemilik Alam Semesta, ikhlas, berpikir positif, memberanikan diri, dan tak lupa memohon doa orang tua.. Terima kasih, ya Allah, atas kemudahan dan segala bantuan yang kau berikan dari tangan-tangan mereka, dari orang-orang. Terima kasih atas ketenangan dan kedamaian hati ketika  menghadapi semuanya. Semoga, perawat itu berhasil, semoga orang-orang baik itu selalu Kau berikan berkah, dan semoga semua jalanku bisa ku lalui dengan baik. Ya, Allah, bimbinganmu yang ku butuhkan. Bimbing aku ke jalan yang membuatku selalu haus akan tantangan. Kuatkan mentalku dari setiap tantangan yang ada. Berikan aku ketabahan dari setiap cacian dan segala bentuk perlakuan tidak baik dari orang-orang yang tak berperasaan. Buka kan pikiranku hingga aku bisa menerima segala masukkan dan kritikkan tanpa harus meninggalkan bekas luka yang terlalu dalam... Laa haula, wa laa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzim .....

Sedikit Keresahan yang Terobati

Selama ini aku percaya, Tuhan selalu mempertemukanku dengan orang-orang baik dan orang-orang yang se-tipe denganku, yang punya kesamaan dalam bergaul. Alhamdulillah, memang begitu adanya, atau paling tidak aku mempunyai teman yang membuatku lebih baik dalam berbuat sesuatu. Dan aku juga sadar, aku selalu menghindar dari teman yang menurutku tak cocok denganku. Memang terkesan pemilih, mungkin karena itu juga aku lebih senang menarik diri dari kerumunan teman-teman yang lebih senang nongkrong. Tapi tersadar, aku egois. Aku ingin berteman seperti yang lainnya. Tapi mereka seakan tak menerimaku, lebih senang bermain dengan yang lain. Hmm mungkin itu karma karena perlakuanku kepada yang lainnya.. Tapi, benar adanya, mereka nampaknya memang tak terlalu senang bergaul denganku. Mungkin aku mengganggu mereka dengan omongan yang nggak penting buat mereka. Mungkin juga aku tak pantas jadi teman mereka karena mereka malu punya teman sepertiku. Entahlah. Tapi sebagian diriku bersyu

Kata Rasulullah SAW..

Dari Abdullah bin Mas’ud, dari Nabi Saw., beliau bersabda, “Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan yang menimpa seorang hamba hingga dia mengucapkan,  Allahumma inni abdukabnu abdikabnu amatik, naa shiyatii biyadik, maa dhin fiyya hurmuk, adlun fiyya qadha’uk, as aluka bikullismin huwa lak, sammayta bihi nafsak, aw anzaltahu fii kitabik, aw allamtahu ahadan min khalqika awis ta’tsarta bihi fii ‘alimil ghaibi indak, ant taj’ alal qur’aana rabbi’a qalbii, wa nuura basharii, wa jilaa ‘a huznii wa dzahaaba hammiy.  melainkan Allah menghilangkan kekhawatiran dan kesedihannya serta mengubahnya menjadi kegembiraan’.” ‘Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu yang laki-laki, anak hamba-Mu yang perempuan. Ubun-ubunku ada di tangan-Mu. Pengadilan-Mu terhadap diriku telah berlaku. Qadha’-Mu terhadap diriku adil. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap asma yang menjadi milik-Mu, yang Engkau namakan diri-Mu dengannya, atau seperti yang Engkau turunkan di dalam Kitab-Mu, atau se

Kurang Dari 24 Jam Lagi

Kurang dari sehari, mungkin hanya butuh sekitaerr 20 jam lagi untuk kami, mahasiswa tingkat akhir vokasi perumahsakitan, merasakan keresahan yang tak ada habisnya. Besok pagi, hari senin kami disambut oleh kegiatan yang tidak biasa, kegiatan yang menurut kami akan sangat mendebarkan. Magang, itulah kegiatan yang akan kami tempuh mulai esok hingga bulan mei. Kegiatan untuk mengaplikasikan hasil belajar kami selama hampir dua setengah tahun di Vokasi UI. Dan berusaha menyusun tugas akhir sebagai syarat kelulusan kami.  Keresahan merundung kami para pejuang kloter terakhir. Kenapa saya bilang keloter terakhir? Karena ada beberapa rumah sakit yang memita kampus untuk memajukan tanggal magangnya, sehingga selesainya pun lebih cepat.  Kini, semua dari kami hendak mempersiapkan yang dibutuhkan untuk esok hari, pakaian, sepatu, apa saja yang harus dibawa, apa yang harus dikenakan. Semoga magang ini akan menambah pengetahuan dan pengalaman kami. Semoga juga hal yang kami pelajari benar-b

Gengges deh

barangkali aku bukan sosok yang menyenangkan seperti teman-teman yang lain. barangkali kelakuan ku mengganggu mereka. barangkali mereka tak nyaman berdekatan denganku. biarlah, aku juga tak yakin cocok berteman dengan mereka, walau terkadang mereka terlihat sangat menyenangkan. berkali-kali aku meyakini, apa yang aku lakukan pada orang lain, suatu saat akan kurasakan juga perlakuan tersebut dari orang yang lainnya. tak hentinya aku menyakini itu, aku berharap aku tak melakukan yang tak aku sukai, agar hal tersebut tak terjadi padaku. 

Mereka, yang (selalu) Berjiwa Muda

“I've learned that people will forget what you said, people will forget what you did, but people will never forget how you made them feel.”  ―  Maya Angelou Ingat sama kutipan itu, dan maknanya sangat melekat di relung hati. Ini yang kurasakan ketika bersama Fika dan Mita. Mereka berdua adalah seniorku yang sebenarnya teman seangkatanku, bingung ya? Ya, pokoknya begitu deh. Nah, dari mereka banyak hal yang bisa ku dengar, apalagi sekarang mereka sudah bekerja jadilah banyak pengalaman yang bisa mereka bagi bersamaku. Tapi aku juga punya kebiasaan suka lupa dengan cerita orang. Jadi terkadang mereka sudah cerita tentang sesuatu, tapi aku lupa ketika mereka menceritakannya kembali. Maaf ya kakak-kakak.... Bergaul dengan mereka memberi ku cara pandang yang baru. Membuatku malu ketika kemalasan menjangkitiku. Selalu mendapat kiat-kiat menghadapi perkuliahan. Dapat pengetahuan baru yang memang jarang diketahui orang banyak, tetapi membuatku tertarik. Tapi perlakuan mereka k

That's my light

Even we often get into an argumentation, in my deepest heart I always love you, Mom. Whatever it takes, I always thinking of you a lot.  I'm sorry for every mistake that I've done until this time. I'm sorry for making you sad. I'm sorry because I act like i ungrateful of this life. I know you bring me here to raise my pride. Thanks for it.  I'm really sorry, Mom for all.  There's nothing I can say than maaaaaany thanks to you. You're another light that find my darkness and lift me up until this point...