Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2015

Tentang mereka

Aku pernah dengar, seseorang berkata yang intinya, "Dalam hidup, banyak orang datang dan pergi, namun hanya sedikit yang akan tetap tinggal di hati ." Aku paham betul seperti apa persisnya hal itu, karena aku telah merasakannya, hmm lebih tepatnya aku baru saja merasakannya. Aku bukan tipe anak populer yang memiliki pergaulan yang kekinian. Aku juga bukan anak kuper yang sama sekali tak punya teman. Untuk ukuran anak yang cupu aku termasuk anak yang banyak temannya. Mungkin karena aku mudah dimanfaatkan kebaikannya. Bukan aku sombong, tapi aku punya sifat yang selalu mudah tidak enak dengan orang lain, terutama teman-teman yang kuanggap dekat. Tapi apa kau tahu, dekat bukan berarti ia yang akan terus berada di sisimu. Aku paham betul rasanya merindukan teman-teman lama, namu entah karena aku yang menarik diri atau mereka yang menjauh, semuanya berubah menjadi menyedihkan. Sejak minggu kemarin, tepatnya di hari kamis malam, aku menyadari sesuatu. Aku tak sungguh-sungguh me

Sepi dan Kesendirian

Pada satu malam aku menemukan kesendirian yang termenung bersama sepi. Aku menyapanya sambil mencari kantuk yang hilang karena tidur siang yang terlalu lama. Sepi mengingatkan aku padamu yang tak suka banyak bicara, khususnya padaku. Kesendirian mengingatkan aku pada diriku sendiri yang tak yakin betul-betul punya teman, aku takut mereka hanya ilusiku semata. Karena aku masih merasakan sepi dan kesendirian saat ramai atau bersama orang lain.  Sepi menceritakan bagaimana sunyinya malam yang kadang hanya diterangi bulan. Kadang juga bulan tertutup kabut-kabut halus mendung. Malam seperti itu yang membuat kesan horor pada orang-orang penakut sepertiku ini.  Kesendirian menceritakan bagaimana rasanya ditinggalkan. Juga perasaan ditinggalkan. Dua hal itu berbeda, rasanya ditinggalkan dan perasaan ditinggalkan. Yang pertama memang karena seseorang pergi, sedang yang kedua hanya pikiran yang memproduksi perasaan bahwa orang-orang telah pergi. Kau paham maksudku? Kali ini yang aku p

Pergi ke Makassar

Negara seribu pulau adalah salah satu sebutan untuk Indonesia. Memang, karena saking banyaknya pulau yang dimiliki oleh Indonesia. Banyak turis datang untuk berkeliling dan mencari surga-surga tersembunyi di pulau-pulau kecil negara ini. Aku iri. Aku sebagai orang Indonesia justru belum punya kesempatan untuk berkeliling di negeri sendiri. Awal tahun ini, aku bertemu dengan sahabatku, membicarakan impian-impian yang ingin kami capai. Ohya, teman yang satu ini adalah salah satu teman yang selalu memberikan aku semangat untuk terus bermimpi. Bermimpi setinggi-tingginya. Selanjutnya aku melanjutkan perjuangan-perjuangan yang memang harus aku lalui, kadang tak setangguh saat aku memimpikannya. Aku rasa  seringkali aku kurang memaksakan diri untuk hal-hal baik. Semoga belum terlambat untuk mengejar mimpi-mimpi itu. Percakapan semakin seru saat kami membicarakan penulis  dan penyair favorit kami, Aan  Mansyur. Ia berdomisili di bagian timur negara ini, tepatnya di Kota Makassar, Sul