Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013
Sekali lagi aku ingin berjanji, berjanji pada diri sendiri untuk membuat sekelilingku menjadi sejahtera. Aku berjanji pada diri sendiri untuk membuat mereka, orang yang aku sayangi, orang disekitarku, merasa tenang dan aman.

Hilang Imajinasi

Hhh, imajinasiku semakin lama semakin luntur. Aku bahkan tak dapat suatu ide untuk menceritakan sesuatu. Atau mungkin karena aku kurang asupan buku baru. Mungkin juga terlalu banyak diam di rumah, tak melihat kejadian sekitar. Ah, bisa juga karena tak punya bahan untuk diceritakan, misalnya pacar atau gebetan. Ah, ya sudah lah. Selamat malam..
Aku masih menanti senyumanmu. Ya, di cuaca dingin seperti ini, aku menantikan senyumanmu yang hangat itu. Tetapi kau masih saja dingin, membisu tak berkutik. Kau masih hidup, bukan? Kau tahu, mereka bilang hujan ini membangkitkan kenangan mereka dengan orang-orang terkasih. Tapi untukku, hujan membawa kau datang ke sini, ke sisi ku, meskipun bukan dalam wujud yang selazimnya.

Ah aku salah ~

Hai, apakabar? Sudah lama tak bersua. Masihkah ingat padaku? Oh kau bahkan tak mengenali wajahku.. Baiklah, mungkin memang waktu sudah memudarkan ingatanmu tentangku. ah maaf, ternyata aku salah orang.. ku kira kau teman ku, tenyata bukan..

Teman Sesungguhnya

Terlantun nyanyian indah, nada-nada ceria semuanya buah dari persahabatan kita. Perlahan ingatan kembali ke sana,  masa dimana kita saling mengejek satu sama lain,  bukan untuk menghina, hanya sekedar untuk tertawa.. kalian tak pernah menjanjikan persahabatan yang indah, tapi kalian mengajarkanku untuk menjadi yang terbaik,  melalui perbuatan, melalui tutur kata... Aku merindukan kalian,  teman yang tak pernah menjadi teman yang sesungguhnya....

Jadi Gadis (bukan) Pengguna Smartphone

Menyiksa. Bersiap jadi kacang karena nggak ngerti omongan mereka. Bersiap jadi kudet karena nggak tau berita apa-apa. Dan jangan harap semua orang bakal menceritakan percakapan yang dibicarakan dalam chatting yang gratis itu. Dan bukan mustahil, lo bakal ngerasa kesepian, karena nggak akan ada orang yang bakal sms lo kalo ngga penting banget.  Sebagian hati gue iri karena ngga bisa tau info macem-macem. Tapi gue bersyukur, jauh dari gosip dan terhindar dari panggilan buat ngomongin orang lain.Semoga ini adalah jalan Tuhan untuk mengurangi dosa gue ~

Stuck On You

I can't take it What am I waiting for My heart's still breakin' I miss you even more And I can't fake it The way I could before I hate you but I love you I can't stop thinkin' of you I hate you but I love you I can't stop thinkin' of you I don't know what to do I'm stuck on you Mengiang lagu Stacie Orico yang berjudul Stuck. Ah aku mulai menyiratkan kegalauan. Niatnya tidak, tapi nyatanya kebawa suasana. "What am i waiting for..."   Aku? menunggu apa ya? Aku tak menunggu, tapi perasaan ini terendap... " I Stuck on you..." Menyebalkan untuk mengakuinya...... *sepanjang malam, hanya lagu itu yang ku putar berulang-ulang*    

Kamu yang aku cinta ~

Kebersamaan kita, memang sudah direncanakan Tuhan sedemikian rupa. Kedekatan kita tak berlangsung lama, dan aku yakin itu adalah ketetapan-Nya. Kau tak berada di sisi ku sekarang juga karena perintah-Nya.  Tuhan baik, karena dengan ketiadaanmu di sisiku membuatku tak perlu bingung untuk sibuk memberi kejutan-kejutan manis untukmu. Tak seperti yang dilakukan dia sebagai gadismu.  Kau tahu, jika aku ada di sisimu sekarang, aku takkan bisa melakukan apa yang dilakukan oleh gadismu. Dan jika aku sedang berada di sisimu sekarang, barangkali aku akan selalu bingung dan merasa tidak enak hari karena aku tak pernah bisa memberimu apa hal unik-unik.  Selamat berbahagia, kamu. Setengah hatiku berharap kau akan menyertaiku dalam pernikahanmu nanti, di sisi lain aku tak benar-benar yakin ingin bertemu lagi atau tidak denganmu. Karena yang kutahu, semua seakan menjadi luka yang tak kunjung sembuh.  Aku tak yakin mengapa aku merasakan hal tersebut sebegitu lamanya. Aku tak yak

Ideal Body

ceritanya pengen mengidealkan badan.. yaaa ini lah hasil konsultasi dengan teman yang anak teknik pangan ~ jogging makanan rebus perhatikan kalori yang masuk naikin kaki ke tembok (biar betis kecil) minum air 2 gelas tiap bangun tidur makan porsi sedikit tapi sering ngga semudah yang diucapkan, tapi harus dicoba...... harus disiplin juga pastinya ~
Kau ingat perjalanan yang paling kita sukai? Ya, menjelajahi ibukota tanpa tujuan. Hanya untuk sekedar duduk di transportasi umum, mengamati padatnya kota. menikmati perjalanan dari awal pemberangkatan hingga di ujung pemberhentian, hanya untuk sekedar menjelajahi tempat yang belum pernah di lewati. Kita berwisata layaknya turis asing. Menikmati transportasi umum yang penuh sesak. Ah, bagiku tak mengapa harus berdesakkan, yang penting bersamamu. Ya, bersamamu.. Cepat pulang, cepat kembali. Mari kita melakukan kesukaan kita lagi...
akhirnya rencana Tuhan mempertemukan kita (lagi). kau terlihat sangat kurus. kurus sekali. bajumu yang biasanya pas di tubuhmu, kini terlihat longar.  aku baru ingat, kau baru pulih.  lama tak jumpa, baru kurasakan rindu. rindu banyak berbincang denganmu. seperti ketika itu, kau banyak bercerita, tentangmu, tentang keluargamu. aku merindukannya, sangat.  tapi waktu belum mengizinkan. barangkali di lain waktu. sampai jumpa lagi, rai.  semoga kita masih diberikan kesempatan untuk saling bertemu, atau mungkin mengenal lebih dekat satu sama lain.. 

angin, ku titip rindu..

bulan sabit hari ini terang. bahkan cahayanya menemaniku berjalan di antara gelap dan kesunyian. apa kau lihat langit yang sama?  aku sedang menunjuk bintang, apa kau juga menunjuk bintang yang sama? semoga kau masih sempat meluangkan waktumu yang padat itu untuk sekedar menikmati indahnya malam. aku. angin yang berhembus juga sejuk. bahkan kau bisa titipkan rindumu lewat sepoy nya, angin akan menyampaikannya kepadaku.  aku sudah bisikkkan rinduku pada angin, sudahkah kau menerimanya. memang tak terdengar lantang, kau memerlukan ketenangan untuk mendengarnya. coba kau pejamkan matamu, bernapaslah perlahan, rasakan terpaannya di wajahmu, lalu dengarkan desauannya... kau akan mendengar, "aku rindu kamu.."

Kata mereka kamu lucu

hai, kamu, masa laluku. aku baru saja berbincang dengan teman-temanku, mereka menanyakanmu, menanyakan rupamu. setelah melihat, mereka bilang kamu lucu. ah kamu memang selalu lucu. tapi sayang, aku nggak bisa lagi mencubit mu. kau jauh, jauh sekali.

Bagaimana aku suka kamu

Waktu aku jalan, terus kamu lewat. Kita saling tatap, tapi muka mu datar-datar saja. Ya sudah aku melengos. Tapi habis itu aku terus-terusan cari kamu.  Terus besoknya kita ketemu di koridor bagsal, kita saling bertatap lagi. Kamu senyumnya pelit. Setelah itu aku jatuh cinta padamu...  Sesimpel itu, secepat itu, bahkan kita belum secara resmi saling berjabat tangan dan mengenalkan diri masing-masing.  Terlalu murahan ya? hmm, maaf.
Kebanyakan orang senang sekali mengurusi urusan orang lain, termasuk aku, pengen tahu aja urusan orang lain. Keuntungannya? Ya, dapat informasi, tapi toh nggak ada urusannya sama hidupku. Heuh, kadang yang begini juga yang suka membuat kita merasa kecil, merasa iri. Ahhh, atau hanya aku saja yang merasakannya ya? Mengetahui kegiatan orang lain, kesenangan orang lain, kalau kesenangan itu memang sudah pernah ku rasakan aku bisa saja dengan santai menerimanya. Tapi akan menjadi cobaan apabila hal yang aku ketahui lebih hebat dibandingkan kepemilikan atau pengalamanku. Memang jeleknya aku adalah suka iri, walau lebih sering aku tak menyadari dan yang parahnya tak ingin aku akui. Oh Tuhan jelek sekali tabiat hambaMu ini. -.- Tapi disisi lain, setelah itu, aku selalu mencari hal-hal untuk ku syukuri. Sebisa mungkin aku mengingat apa saja yang perlu aku syukuri. Berusaha sebisa mungkin untuk menghindari keluhan yang keluar dari hati (karena aku lebih senang diam saat bergelut dengan

orang asing

sesuatu mengenaimu.  kau begitu manis dengan senyummu yang pelit itu. tapi seberapa lebarnya pun senyum yang kau berikan, cukup lah membuat warna hariku  jadi cerah. memang sedikit berlebihan. maaf.  mengapa kau terasa sangat dekat? kita tak saling kenal, aku hanya tahu siapa kamu begitu juga kamu yang hanya tahu siapa aku. kita tak benar-benar secara resmi berjabat tangan dan memperkenalkan diri masing-masing.  terus menerus  larut semakin larut aku terus membicarakan mu aaah intinya semua sama, dan kenyataan toh tak akan berubah, kita tetap saja tidak saling mengenal ~

Surat

04 Mei 2013 Hei, aku dengar kau harus beristirahat di rumah perawatan. Kau kelelahan ya? Aku sudah bilang berkali-kali agar kau terus menjaga kesehatanmu. Aku juga tak pernah lupa memintamu untuk makan tepat pada waktunya. Tidak lupa juga aku menyuruhmu minum. Aku tahu kau malas minum. Sekarang kau terkapar, berbaring lemah karena badanmu mulai merajuk. Kau tahu? Tuhan sedang mengingatkan mu pentingnya menjaga milik-Nya. Kebiasaan prokrastinasimu, barangkali salah satu penyebab tubuhmu merajuk. Berjanjilah, untuk selalu menjaga kesegaran tubuhmu. Aku butuh janjimu untuk terus sehat. Makan teratur, minum yang cukup. Kegiatanmu, haruskah aku yang mengorganisir supaya kau dapat melakukan seluruhnya tanpa terjadi tumpang tindih? Manis, aku tak dapat terus menerus bersamamu. Mengirimi pesan singkat untuk mengingatkanmu? Tidakkah kau bosan? Isinya bahkan akan selalu sama. Lagipula, aku tak lagi dapat melakukannya dengan rutin, waktu selalu terasa singkat akhir-akhir ini. Ma

Kamu yang aku sia-siakan ...

Maafkan aku yang pernah menyia-nyiakan mu. Maaf. Kau berhak untuk merasakan kekecewaan dan amarah yang amat sangat padaku. Aku tak tahu pasti apa sebab kau menjauh, antara kau mulai benar-benar membenciku, atau kau melindungi hatimu dengan menganggap tak mengenalku.  Tak mengapa jika itu membuat perasaanmu lebih baik. Aku mengenalmu sebagai sosok periang yang sangat baik. Dari keluarga baik. Aku mengenalmu sebagai sosok cerdas, karena kau selalu bisa mengerjakan segala bentuk soal matematika yang aku tak mampu mengerjakannya. Ah, buatku tak ada yang mengalahkanmu dalam hal matematika. Buatku, kamu raja matematika. Ah, aku mengingatmu sebagai pria dengan banyolan menggoda. Itu kerjaanmu dengan teman-teman sekelasmu. Konyol, tapi selalu sukses bikin aku ketawa. Kau selalu tahu selera musik ku, kau selalu memberikan musik yang memanjakan telingaku dengan alunan-alunan merdu. Kau memang pemusik sejati. Tapi kau bukan penyanyi yang handal. Hihi Ah, aku memang bodoh saat itu.

Lagi-Lagi Tentang Mu.....

Setiap menulis, selalu saja tertuju padamu. Barangkali kau bisa menyebutku orang yang obsesif, hanya karena aku yang tak henti membicarakan tentang mu. Tapi kau tahu? Aku sebenarnya pengintai, sama seperti kamera pengintai yang berada di tempat-tempat tersembunyi. Kau takkan tahu jika kau tak benar-benar mengamatinya. Tetapi rasanya akan lebih sopan jika kau sebut aku sebagai penggemar rahasia. Aku tak sungguh-sungguh mengintaimu seperti para detektif di film-film action yang seru itu. Aku juga bukan seorang yang obsesif, ya paling tidak obsesif seperti dalam bayanganku. Yang akan menggelendoti orang yang disukai, berlaku centil dan mencari perhatian yang berlebihan kepada orang tersebut. Aku lebih senang menyimpannya sendiri, kau tau? Seperti cinta yang terpendam. Tapi ku harap aku tak gila karena itu. Banyak omongan orang yang bilang bahwa kau akan gila apabila menyimpan cinta hanya sendiri, dalam waktu yang lama. Nyatanya, aku betah saja mengagumi mu hanya dalam hati, dia

Hidupku Harus Terus Berjalan

malam ini dingin, mungkinkah karena aku merindukanmu? atau mungkin harapku akan kehadiranmu yang membuat hati membeku? halusinasiku bermain di depan mataku membuatku iri karena tarian penuh kebahagiaan yang disajikan.. kadang aku berharap dapat meraihmu ke tempatmu berada tapi apa daya, aku tak sungguh-sungguh mengenalmu. hanya mengenal lewat kerlingan malu, hanya disapa oleh kejahilanmu yang manis, hanya melihat manis senyummu yang singkat... hanya itu.. bukan waktunya mungkin, atau mungkin bukan jalannya.. dan pada akhirnya aku sendiri yang harus menghangatkan diri, karena penantian akan hadirmu semakin membuatku membeku, bahkan hendak mati karena enggan beranjak... maafkan aku yang tak menunggu, bukan aku tak ingin menunggu, tapi hidupku harus tetap berjalan, dengan atau tanpamu

Aku Menyukai Keadaan Ini

Sore itu kau menemaniku berjalan. Bukan karena ingin, tapi terpaksa karena sepeda motor mu rusak dan harus menginap di bengkel. Kau berkata “Maaf ya, kamu jadi jalan begini gara-gara si Motty rusak” Ya, si Motty rusak. Aku hanya tersenyum simpul sambil mengeratkan genggaman tanganku padamu.. Aku senang berjalan di sore hari bersamamu. Langit jingga, menemani kita bergandengan. Angin menemani tawa kita. Aku senang, keadaan ini membuat kau dan aku berjalan bersisian sambil bergandeng,  bahkan kau bisa membisikkan kata-kata manis. Jadi, aku tak perlu berbicara dengan punggungmu atau mendengar suaramu berteriak. Aku menyukai keadaan ini. Membuat waktu terasa bermanfaat karena banyak hal yang bisa kita bicarakan tanpa harus merasa kebisingan karena bunyi mesin motor atau mobil yang saling salip. Aku menyukai keadaan ini. Membuatku tak harus mengkhawatirkan berat badanku karena makanan yang kita makan saat berkencan tadi, karena akan terbakar sejauh kita berjalan. Lelah? Aku