Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

♡ ♡ ♡

Keluarga,  memang tempat paling nyaman dan tempat berbagi yang sangat tak terkira menyenangkannya.  Melihat pemberian ku yang diterima sangat baik, rasanya selangit. Rasa senangnya melebihi rasa senang punya pacar.  ♡ ♡ ♡ Fauziah

27 Desember 2012

pertemuan kita bukan ketidaksengajaan, pertemuan kita sudah menjadi takdir indah dalam hidup kita masing-masing. pertemuan kita memang tak cukup indah, tak cukup mengesankan. tapi kenangan yang kita bangun dengan kebersamaan selama ini, mengalahkan segalanya. kebersamaan di hari-hari yang lalu, tumpah ruah hanya dalam waktu +/- 5 jam. berperilaku bagai alay di tempat umum. sungguh tangisan perpisahan itu manis, manis karena kita yang menangisinya. perpisahan ini tak lama kawan, suatu saat kita akan di pertemukan kembali. perpisahan memang tak pernah menyenangkan, tapi percayalah, perpisahan akan mempertemukan kita dengan jalan yang lebih baik. dengan perpisahan akan mengantarkan kita di kehidupan baru, mempertemukan dengan orang-orang baru. perpisahan menyisakan kenangan, kini kenangan indah telah kita genggam. kenangan yang suatu saat nanti kita kenang sebagai sesuatu yang sangat kita rindukan, sesuatu yang sangat istimewa, bagian dari hidup yang menjadi h

Menyendiri

Ada saat ketika kau ingin hanya bersama dirimu sendiri. Benar kan?  Entah lah, yang pasti, akhir-akhir ini aku memilih untuk sampai rumah lebih cepat, melakukan yang biasanya tak bisa kulakukan saat kuliah biasanya. Terlalu banyak rasa ngga enak dengan yang lain, mungkin jadi ganjalan tersendiri di pikiran. Mungkin memang aku seharusnya bersyukur mempunyai kawan-kawan yang baik hati seperti mereka-mereka. Tapi ada saat dimana mereka ngga mengerti apa yang seharusnya dilakukan apa yang tidak.  Aku hanya ingin sendiri untuk sejenak. boleh kan?

Mereka Kumpul, Mereka Usaha

Rasanya cepat sekali waktu berlalu. Hampir 6 tahun. Mereka akhirnya punya usaha yang di dasarkan dari hobi-hobi mereka.  Salut atas keberhasilan mereka. Tak hanya sekedar menggunakan modal dari orang tua, tetapi bisa menggunakannya dengan sangat baik untuk melakukan hal yang menghasilkan.  Memang, underestimate itu ngga bagus. Dari dulu gue suka menganggap mereka kerjaannya kumpul-kumpul main dan buang-buang waktu. Tapi buktinya sekarang? Mereka lebih hebat lah daripada gue. Kumpul itu tak berarti jelek, mungkin mereka melakukannya untuk menambah pertemanan yang akan menambah link pelanggan mereka nantinya. 

Suprise, It's Suprise :D

Bukan kah menyenangkan mendapatkan hadiah yang selama ini kita idam-idamkan. Dan orang yang memberikan barang itu adalah orang yang sangat kita kenal dekat.. Rasanya mengenang hal itu, entah lah, selalu membuat tersenyum dan terharu.  Melakukan hal yang sebaliknya, rasanya belum ku lakukan dengan baik.  Oh sahabat, semoga aku masih mempunyai waktu untuk memberi sesuatu padamu. Sesuatu yang akan membuatmu gembira saat menerimanya. Sama gembiranya saat ku dapatkan hadiah dari kalian.. With full of love Siti Fauziah Terima kasih kepada, pemberi kejutan yang super kece: Harith Jobs Parmunaryono            Siti Rahma Kana Taqqiyyah
see??! ngga seharusnya gue cemburu atau sedih atas ke-cuek-an-nya. Dia melakukannya juga pada keluarganya. Mungkin sudah terbiasa hidup sendiri. Mungkin tabiatnya yang lebih senang sendiri. aku hanya berdoa agar gadisnya nanti benar-benar bisa mengertinya... haaa entah lah, mengapa aku begini. mungkin aku terlalu sayang pada nya..

Lengang Hari Ini

Gerimis, titik demi titik akhirnya jatuh membasahi aspal jalanan yang sejak tadi di jemur matahari. Hari ini sepi. Orang-orang sibuk masing-masing. Sebagian duduk di teras rumah, sambil menatap anugerah Tuhan yang menyejukkan. Sebagian duduk di warung pinggiran, sambil menyeruput hangatnya kuah bakso yang mengepul ke udara. Ada pula yang tetap melaju kencang dengan kendaraan nya, berharap sang hujan tak menambah keramaian dengan memanggil teman-temannya yang lain.  Sedangkan aku, aku duduk di kursi angkutan umum, terdera percikan air hujan yang menelusup masuk ke dalam.  Aku sendiri, hanya ditemani supir angkot yang tetap melaju kencang..  Sendiri, tanpa penumpang lain. Leluasa. Hari ini lengang.  Lengang yang meyenangkan di nikmati sendiri.
Sahabat. Terkadang aku tak yakin betuul apa pengertian sahabat...  yang selalu ada?  yang bisa ngerti? yang bisa mendengarkan dengan baik? yang bisa diajak berbagi? yang bisa didengarkan ceritannya?? rasa-rasanya aku ngga cuma di PHP-in sama cowok, juga sama temen-temen sekitar ~ atau bisa jadi, aku yang terlalu menginginkan sahabat yang sesuai dengan keinginanku. egois sekali...... maafkan aku teman, aku sayang kalian. tapi terkadang aku merindukan kalian untuk berbagi cerita bersamaku. itu yang aku rindukan. itu yang membuat ku sedikit kesal pada kalian. kadang perlakuan kalian yang berlebihan juga bisa membuatku sebal. sebal sekali. maafkan aku sahabat, yang tak bisa mengungkapkan rasa kesal itu. maafkan aku karena seakan semua baik-baik saja.. maafkan aku atas ke-ego-an ku. setelah ini, merenung akan lebih baik. apalagi diikuti keinginan dan tindakan untuk berubah.. aku merindukan kalian ~

Hei

Menemuimu, rasanya jadi kado tersendiri untukku.. Itulah, mengapa begitu menyenangkan mengagumi mu (secara diam-diam)... Barang kali, jika sudah sering bertemu, kau takkan jadi idolaku lagi.. Bosan..  Bersenda gurau, itu lah yang ku senang dari perangaimu. Wajah judes tapi manis. Pendiam, tapi bawel. Lucu, tapi kadang jayus. Aku merasa spesial saat kau cerita banyak padaku ~

Umi..

Ku lihat Wanita paruh baya, sedang bersimpuh di hadapan-Mu. Meminta dengan khusyuk.  Ku lihat wajah sendu, dengan senyum tipis terkembang .  Umi, itulah panggilannya. Panggilan seorang untuk seorang ibu. Ibu yang rela berpisah dengan anak bungsunya demi membantu sepupu dari suaminya, bukan keluarga kandungnya.  Seorang istri yang setia, siap sedia menemani sang suami hingga akhir. Merawat, menemani. "Nining, jangan main-main keluar.", pinta Bapak saat itu. Dengan senang hati, Umi menyanggupinya. Istri yang selalu menyanggupi keinginan suaminya. "ning, saya mau sop daging bening." walau harus berjalan, dilakukan oleh Umi. Aku tak pernah mengerti cinta sejati, tapi cinta yang tulus bisa kulihat dari ibu kandung ku yang baru ku kenal baik beberapa bulan terakhir ini.  Umi, semoga uji bisa menjadi istri dan ibu seperti Umi kelak..

Pacarmu, mana?

Pernah kan merasa dekat sama cowok sampai berpikir kalau dia sahabat kita? Gue sih pernah banget.  Sejak SMP, gue memang mulai bisa bermain bersama lawan jenis gue itu. Kenapa enggak dari SD, karena pas SD itu gue suka diganggu sama anak-anak cowok. hahaha bocah dasar. Semenjak kelas dua SMP, gue mulai bisa bersahabat sama cowok. Di SMA juga lebih banyak main juga sama cowok. Ya jelas lah yah, gue masuk jurusan IPS. Yah bisa dilihat sendiri, cowok mendominasi. Sekarang, teman-teman gue itu pada punya pacar. Paham lah, kemana ujung tulisan gue kali ini? Mungkin memang sifat cowok yang enggak banyak bicara, tapi terkadang, gue sebagai sahabat ingin dengar cerita dari mereka. Apalagi tentang gadis-gadis impiannya. Mungkin sudah sifat mereka yang begitu. Lagi pula waktu dan jarak yang lumayan jauh juga menjadi salah satu faktor menjauh nya mereka.  Tapi terkadang, aku juga berpikir, apa iya mereka juga menganggap ku seperti yang aku anggap terhadap mereka?  Baik-baik lah kau