Langsung ke konten utama

Kebaikan dan Persahabatan

Tak ada hal yang paling bahagia daripada di kelilingi orang-orang ya baik hatinya. Meski hidup adalah perjuangan, tapi Allah selalu mengirimkan orang-orang baik dalam segala kesulitan. Kehadiran seorang sahabat yang tak pernah pergi sejak dulu adalah salah satu kebahagiaan juga.

Aku tak pernah menyangka akan berjalan sampai sejauh ini. Sudah hampir enam bulan aku bekerja di tempat baru. Belum punya teman yang cukup dekat, tapi ada saja orang yang bisa membuatku belajar lebih banyak. Banyak juga kebaikan yang terus mengalir. Sekarang ini aku tak bisa membalas kebaikan mereka dalam bentuk materi yang terlihat, hanya saja aku berdoa agar Allah selalu melindungi dan menyegarkan hati mereka agar tetap berbaik hati.


Aku kadang sering menjelma jadi orang yang bodoh karena kebaikan seseorang. Siapapun itu. Tapi ada satu orang yang begitu luar biasa, yang telah melalui berbagai keadaan bersamaku sejak hampir sepuluh tahun yang lalu. Ya, SEPULUH TAHUN. Kami tak pernah berharap seperti ini, kami berdua punya teman masing-masing, tapo persahabatan kami bukan persahabatan yang hanya sekedar.

Aku selalu merasa beruntung memilikinya dalam kehidupaku. Bersamanya hidup jadi lebih mudah. Kami seakan punya telepati satu sama lain. Ketika ada permintaan untuk bertemu, kami sudah tahu ada yang tidak beres pada salah satu dari kami. Setiap cerita, ada bahasa yang tak perlu diucapkan, tapi kami paham satu sama lain. Kami sudah tau gelagat kami masing-masing. Saat salah satu dari kami sedang jatuh cinta, marah, kecewa, bahagia, kami bisa tau hanya dari raut wajah atau hanya dari cara kami menuliskan chatting.

Oh aku tak mampu berkata-kata lagi kalau soal si anak mandiri yang suka uling ini. Terlalu banyak rasa terima kasih yang ingin aku sampaikan. Terlalu banyak peluk yang ingin aku bagi. Terlaluu banyak.

Sampai sekarang aku belum sama sekali memberikan seauatu yang bekesan dan yang dia sukai. Meski hadiah tak selalu berbentuk materi atau berwujud sesuatu yang indah, tapi aku juga ingin memberikan sesuatu yang selalu mengingatkan ia bahwa aku selalu berbahagia dengan kehadirannha. Semoga suatu saat nanti aku masih diberikan kesempatan untuk menyenangkan hatinya.

Aku tak tahu akan jadi seperti apa besok, lusa, bulan depan, tahun depan atau lima tahun kedepan. Mungkin masing-masing dari kami sudah punya cicin yang melingkar di jari manis sebelah kanan. Mungkin sedang hamil besar. Mungkin sudah menimang anak.

Apapun itu, semoga kebahagiaan selalu ada dalam diri kami, dan kami bisa saling membahagiakan lewat percakapan singkat dan tetap punya quality time untuk saling menumpahkan seluruh perasaan. Dan ngga akan lupa untuk berbagi pelukan hangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Untuk Bima

Teruntuk, Bima Amartha Putra   Selalu saja keadaan buruk seperti ini yang memaksaku untuk ingat masa lalu. Yang aku ingat, kau suka bernyanyi. Sama sepertiku. Hanya saja kemampuan dan keberanianmu lebih besar ketimbang aku. Dengan gitar kau berdendang tanpa ragu. Aku hanya ikut bersenandung “hmm”. Sepengingatanku, kau pernah jadi pacar temanku. Hubungan yang berlangsung cukup lama dan banyak hal yang terjadi antara kau dan temanku. Putus-nyambung, selalu jadi bumbu. Kau adalah salah satu sahabat dari orang yang pernah cukup dekat dengan ku (sebut saja “mantanku”). Kau mengenalnya lebih dulu daripada aku. Mungkin sebab itu juga kita bisa berteman. Yang aku pernah ingat, tak jarang kita semua bermain di luar jam sekolah. Hanya sekedar nongkrong ala anak abg. Sesekali mengabadikannya lewat foto-foto yang jika dilihat sekarang akan membuat kita berkata, “iuuuuhhh, ini kita dulu?” Kini kau sedang berjuang. Aku tahu kau sedang berjuang. Aku tak pernah cukup dekat unt...

Pertemuan (lagi)...

kembali kau bersenda gurau riang. kembali saling mencela. ah betapa senangnya aku melihat wujudmu kembali, setelah hampir sebulan atau dua bulan tak saling jumpa. bahkan, aku memberimu sesuap kue penuh krim itu. hingga mulutmu belepotan oleh krim putih.. rambutmu sudah rapi. terlihat seperti Elvis Presley hihi. sedari sore hari aku harap-harap cemas, apakah benar-benar akan bertemu dengan mu. tapi kau di situ. memang bukan menungguku, tapi kau di situ. tertawa, bergurau, mengeluarkan celoteh-celoteh jenaka yang konyol, bodoh. tapi aku suka :) ah, senang, kau masih seperti biasanya. riang - gembira, penuh kelakar tak berujung. tetap wangi seperti biasanya. tetap rapi seperti biasanya ... semoga waktu bisa mempertemukan kau dan aku kembali yaa.. ceritamu belum lengkap, tuh... selamat malam, Double R

Pergi ke Makassar

Negara seribu pulau adalah salah satu sebutan untuk Indonesia. Memang, karena saking banyaknya pulau yang dimiliki oleh Indonesia. Banyak turis datang untuk berkeliling dan mencari surga-surga tersembunyi di pulau-pulau kecil negara ini. Aku iri. Aku sebagai orang Indonesia justru belum punya kesempatan untuk berkeliling di negeri sendiri. Awal tahun ini, aku bertemu dengan sahabatku, membicarakan impian-impian yang ingin kami capai. Ohya, teman yang satu ini adalah salah satu teman yang selalu memberikan aku semangat untuk terus bermimpi. Bermimpi setinggi-tingginya. Selanjutnya aku melanjutkan perjuangan-perjuangan yang memang harus aku lalui, kadang tak setangguh saat aku memimpikannya. Aku rasa  seringkali aku kurang memaksakan diri untuk hal-hal baik. Semoga belum terlambat untuk mengejar mimpi-mimpi itu. Percakapan semakin seru saat kami membicarakan penulis  dan penyair favorit kami, Aan  Mansyur. Ia berdomisili di bagian timur negara ini, tepatnya di Kota...