Langsung ke konten utama

Don't give a sh*t!

Pertemuan singkat kadang justru lebih  berkualitas untuk melegakan hati. Memang Allah telah melakukannya lebih dahulu, tapi pertemuan dan kehadiran seorang teman semacam air yang dikirim Allah disaat kekeringan. Aku mungkin ngga punya hal-hal mewah yang dimiliki oleh banyak orang dengan uang yang berlebih itu, tapi aku lebih bersyukur punya sahabat yang tak hanya memanfaatkan. Lebih dari sepuluh tahun berteman, bukan waktu yang sebentar untuk saling tahu satu sama lain. Nabila selalu paham apa yang perlu ia katakan dan saat kapan harus mengatakan hal tersebut juga kepada siapa ia harus bercerita.

Beberapa hari uring-uringan, mungkin karena "tanggalnya" udah dekat, ditambah dengan kejadian hari senin yang bikin dongkol saat interview di salah satu Rumah Sakit elit yang katanya sih gajinya kecil. Entah aku yang terlalu sensitif, atau memang orang itu menyebalkan sekali. Tapi yang jelas, aku patut bersyukur memutuskan untuk ngga lanjut di proses rekrutmen tersebut. 

Aku baru bisa bilang seperti ini setelah lewat 4 hari. Sebelum-sebelumnya? Jangan sentuh aku! Ibarat pagar rumah yang ada tulisan "AWAS ANJING GALAK!!!". Pada akhirnya orang-orang rumah yang kena imbasnya. Kesihan juga sih kalau inget betapa ketus dan  nyebelinnya aku beberapa hari ini.

Tapi  setelah ketemu Nabila kemarin, perasaanku udah mulai enakan. Meluapkan apa yang ada di pikiran, dengan pembelaan yang diberikan juga oleh nabila, ditambah lagi pemahaman yang akhirnya aku sadari, lumaya membuatku lebih menerima apa yang terjadi hari senin kemarin. Meski aku juga ngga bisa bohong, kejadian hari senin itu buat aku banyak mikir, banyak yang harus dibenahi dari diri sendiri. Banyak yang harus dilakukan dalam waktu dekat ini. 


Intinya:
1. Bahasa inggris vital banget buat kerja, terutama CONVERSATION! Kalau itu kamu ngga nguasain, siap-siap dipandang sebelah mata, sekalipun kamu bisa jungkir balik, roll depan roll belakang, bisa sikap lilin, atau kamu bisa ngetik cepet, itu ilang semua kalau kamu CAN NOT SPEAK ENGLISH
2. Jadi orang jujur itu baik, tapi hati-hati kalau mau jujur. Kadang jadi jujur pun bisa bikin kamu dianggap pencari masalah (ini sulit menjelaskannya, jadi yaudahlah yah..)


Akhir tulisan ini aku mau menyemangati diri sendiri. 





Dear, uji
Kamu kudu semangat, cyin. Hidup masih bergulir. Jangan pernah takut untuk mencoba. Kalau hal itu baik dan memang apa yang sedang kamu butuhkan, Allah ngga akan halang-halangin kamu untuk meraihnya kok. Yang penting terus nyoba, setiap kesempatan yang lewat di dapan mata ambil aja (ini kata nabila). Rizki setiap orang ngga akan pernah tertukar, kamu punya porsi sendiri yang akan kamu dapatkan saat yang tepat. Ji, (kalo kata Nabila) "DON'T GIVE A SH*T to people who underestimate you!". lakukan aja hal-hal yang terbaik yang bisa kamu lakukan dan tentu saja dengan cara yang baik juga. Allah ngga pernah luput dari proses HambaNya. Manusia cuma liat hasilnya aja, mereka ngga akan ngerti soal proses perjuangan. 
KAMU KUDU SEMANGAT NON!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi untuk bunga matahari

semenjak ditinggal olehmu, aku jadi lebih senang menghitung dan mengingat tanggal. aku ingat kapan kamu pergi, kapan kamu terakhir menghubungiku. tapi maaf, soal ulang tahunmu aku masih mengandalkan pengingat di facebook karena dekat ulang tahunmu banyak orang juga yang berulang tahun, jadi aku sering keliru. aku tetap manusia, kan? jadi bagaimana kabarmu? masih betah di persembunyian? atau masih senang menjelajahi negeri indah dengan sepeda-sepeda antik mu? menghirupi udara segar setiap hari. aku sering kali ingin menemanimu. tapi aku tak mampu. aku bisa apa? aku ingin dengar cerita-ceritamu, tapi tak selalu kau ceritakan, sekalipun aku memintanya. aku bisa apa? kamu tahu, bunga matahari sudah tumbuh tinggi di depan jendela kamarku. cantik sekali. apalagi saat ia bersanding dengan matahari. semakin cerah. jadi, padanya kuucapkan salam pagiku setiap harinya. bunga itu yang dulu kamu tanam untukku. katamu, "paling tidak ada yang cerah ketika aku tak disamping...

Padang Rumput Sepi

Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua. Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama. Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga. Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga  Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi? Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas. Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?  Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,  biar aku yang merasakan acuhmu Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu. Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak. Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh. Atau mungkin perasaan yang mulai berubah. Terserah lah. Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi, di p...

Surat Untuk Bima

Teruntuk, Bima Amartha Putra   Selalu saja keadaan buruk seperti ini yang memaksaku untuk ingat masa lalu. Yang aku ingat, kau suka bernyanyi. Sama sepertiku. Hanya saja kemampuan dan keberanianmu lebih besar ketimbang aku. Dengan gitar kau berdendang tanpa ragu. Aku hanya ikut bersenandung “hmm”. Sepengingatanku, kau pernah jadi pacar temanku. Hubungan yang berlangsung cukup lama dan banyak hal yang terjadi antara kau dan temanku. Putus-nyambung, selalu jadi bumbu. Kau adalah salah satu sahabat dari orang yang pernah cukup dekat dengan ku (sebut saja “mantanku”). Kau mengenalnya lebih dulu daripada aku. Mungkin sebab itu juga kita bisa berteman. Yang aku pernah ingat, tak jarang kita semua bermain di luar jam sekolah. Hanya sekedar nongkrong ala anak abg. Sesekali mengabadikannya lewat foto-foto yang jika dilihat sekarang akan membuat kita berkata, “iuuuuhhh, ini kita dulu?” Kini kau sedang berjuang. Aku tahu kau sedang berjuang. Aku tak pernah cukup dekat unt...