Langsung ke konten utama

recently thoughts

Hello blog!

it's been loong time, I haven't post my story here. so much to tell, but I don't think that I could resuming all of those story.

but this time, i wouldn't tell you what happen after all this time. I want to tell something I thought lately. We all have friend or maybe friends. which one do you prefer? have a several friend but you can rely on or so many friends but you don't know they as much as you need to know?

I just realize, I'm lil bit overwhelmed to have good friends around me. okay, it's not like I'm not grateful with people surround me, but sometimes it's hurt when you think that you can not always stay beside all of them. scheduling to meet them one by one, because they have different way to play or to talk (if you have many pair groups from your stage of life). feeling guilty because you think that sometime you take sides.

and I just realize that I'm a possessive one. I feel jealous when my friends have another friend whom i know. yes I know their friend also. we have same school. okay, I tell you, maybe because of he is a man for me. my very best friend is a man. huh. but sometime i also feel like that to my girls. I know that I'm not supposed to feel that way. maybe because of my spoiled nature make me want to be center of attention

and maybe friendship between me and opposite gender, which is a man, will never work out. there will always baperness and other name to ruin each feeling. togetherness is kinda addictive for me which make me feel possess of something or someone.

the last thought is I think about marriage....
hah, it's a hot subject around my life recently. in the beginning 20 age, many friends of me decide to take more serious step, be wife or husband in young age. in my dudulness about feeling too much about togetherness make me want to take this step. but I know it's not easy and I'm not ready yet.

in the end, I just lift my hands and say all my prayer.
the only way to feel better, the only way to feel loved, the only way to feel calm.

why I write this? just to entertain you with my wild mind and also to practice my english. hahaha

remember to always happy! that's only what we can make for free by our own.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi untuk bunga matahari

semenjak ditinggal olehmu, aku jadi lebih senang menghitung dan mengingat tanggal. aku ingat kapan kamu pergi, kapan kamu terakhir menghubungiku. tapi maaf, soal ulang tahunmu aku masih mengandalkan pengingat di facebook karena dekat ulang tahunmu banyak orang juga yang berulang tahun, jadi aku sering keliru. aku tetap manusia, kan? jadi bagaimana kabarmu? masih betah di persembunyian? atau masih senang menjelajahi negeri indah dengan sepeda-sepeda antik mu? menghirupi udara segar setiap hari. aku sering kali ingin menemanimu. tapi aku tak mampu. aku bisa apa? aku ingin dengar cerita-ceritamu, tapi tak selalu kau ceritakan, sekalipun aku memintanya. aku bisa apa? kamu tahu, bunga matahari sudah tumbuh tinggi di depan jendela kamarku. cantik sekali. apalagi saat ia bersanding dengan matahari. semakin cerah. jadi, padanya kuucapkan salam pagiku setiap harinya. bunga itu yang dulu kamu tanam untukku. katamu, "paling tidak ada yang cerah ketika aku tak disamping...

Surat Untuk Bima

Teruntuk, Bima Amartha Putra   Selalu saja keadaan buruk seperti ini yang memaksaku untuk ingat masa lalu. Yang aku ingat, kau suka bernyanyi. Sama sepertiku. Hanya saja kemampuan dan keberanianmu lebih besar ketimbang aku. Dengan gitar kau berdendang tanpa ragu. Aku hanya ikut bersenandung “hmm”. Sepengingatanku, kau pernah jadi pacar temanku. Hubungan yang berlangsung cukup lama dan banyak hal yang terjadi antara kau dan temanku. Putus-nyambung, selalu jadi bumbu. Kau adalah salah satu sahabat dari orang yang pernah cukup dekat dengan ku (sebut saja “mantanku”). Kau mengenalnya lebih dulu daripada aku. Mungkin sebab itu juga kita bisa berteman. Yang aku pernah ingat, tak jarang kita semua bermain di luar jam sekolah. Hanya sekedar nongkrong ala anak abg. Sesekali mengabadikannya lewat foto-foto yang jika dilihat sekarang akan membuat kita berkata, “iuuuuhhh, ini kita dulu?” Kini kau sedang berjuang. Aku tahu kau sedang berjuang. Aku tak pernah cukup dekat unt...

Padang Rumput Sepi

Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua. Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama. Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga. Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga  Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi? Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas. Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?  Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,  biar aku yang merasakan acuhmu Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu. Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak. Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh. Atau mungkin perasaan yang mulai berubah. Terserah lah. Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi, di p...