Langsung ke konten utama

Tentang mereka

Aku pernah dengar, seseorang berkata yang intinya, "Dalam hidup, banyak orang datang dan pergi, namun hanya sedikit yang akan tetap tinggal di hati." Aku paham betul seperti apa persisnya hal itu, karena aku telah merasakannya, hmm lebih tepatnya aku baru saja merasakannya. Aku bukan tipe anak populer yang memiliki pergaulan yang kekinian. Aku juga bukan anak kuper yang sama sekali tak punya teman. Untuk ukuran anak yang cupu aku termasuk anak yang banyak temannya. Mungkin karena aku mudah dimanfaatkan kebaikannya. Bukan aku sombong, tapi aku punya sifat yang selalu mudah tidak enak dengan orang lain, terutama teman-teman yang kuanggap dekat.

Tapi apa kau tahu, dekat bukan berarti ia yang akan terus berada di sisimu. Aku paham betul rasanya merindukan teman-teman lama, namu entah karena aku yang menarik diri atau mereka yang menjauh, semuanya berubah menjadi menyedihkan.

Sejak minggu kemarin, tepatnya di hari kamis malam, aku menyadari sesuatu. Aku tak sungguh-sungguh memiliki sahabat di setiap jenjang pertumbuhanku. Beberapa dari mereka berubah menjadi anak-anak gaul yang pergaulanya mulai berubah seiring berjalannya waktu. Pada akhirnya aku sadar, hanya segelintir orang yang paham tentang hidupku, tentang sifat-sifatku, yang tahu naik turun hidupku. Dan ya, semuanya bisa di hitung dengan jari. Sebagian besar dari teman-temanku saat duduk dibangku SMP.

Mungkin kami tak terus bersama setiap waktu. Tidak selalu bersama dalam setiap peristiwa penting. Tapi yang aku tahu, hati kami terikat begitu erat. Apapun yang terjadi, aku selalu menemukan mereka di sudut hatiku. Ada saja kejadian yang membuatku selalu mengingat mereka.

Kadang aku merasa tak pernah ada sesuatu yang bisa kuberikan pada mereka. Kadang aku merasa selama ini aku masih kurang dalam menjadi sahabat mereka.
Banyak ucapan terima kasih yang ingin aku sampaikan. Tak kalah banyak ucapan maaf yang selalu aku ucapkan jika tanpa sadar aku menyakiti hati mereka.


Dear all my sisters,
I know that I haven't done anything for your happiness, but all of you have to know that I'm very grateful to God who sent me a friends like you. Thank you for all your support for me, all the tears you shared with me, all the joy that we've shared together. All I wish for this friendship is, it will be long last as long as our age. Please remind me if I start to change to be bad. 
Thank you for all your love for me and thanks for being my friend till this day.

Warm hugs,
your very best friend

Aku tumbuh bersama orang-orang yang tak sempurna, tapi kami bersama adalah salah satu kesempuranaan. Terima kasih.

Untuk Nabila, Sonya, Wina, Devia, Regina dan Kana..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi untuk bunga matahari

semenjak ditinggal olehmu, aku jadi lebih senang menghitung dan mengingat tanggal. aku ingat kapan kamu pergi, kapan kamu terakhir menghubungiku. tapi maaf, soal ulang tahunmu aku masih mengandalkan pengingat di facebook karena dekat ulang tahunmu banyak orang juga yang berulang tahun, jadi aku sering keliru. aku tetap manusia, kan? jadi bagaimana kabarmu? masih betah di persembunyian? atau masih senang menjelajahi negeri indah dengan sepeda-sepeda antik mu? menghirupi udara segar setiap hari. aku sering kali ingin menemanimu. tapi aku tak mampu. aku bisa apa? aku ingin dengar cerita-ceritamu, tapi tak selalu kau ceritakan, sekalipun aku memintanya. aku bisa apa? kamu tahu, bunga matahari sudah tumbuh tinggi di depan jendela kamarku. cantik sekali. apalagi saat ia bersanding dengan matahari. semakin cerah. jadi, padanya kuucapkan salam pagiku setiap harinya. bunga itu yang dulu kamu tanam untukku. katamu, "paling tidak ada yang cerah ketika aku tak disamping...

Padang Rumput Sepi

Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua. Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama. Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga. Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga  Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi? Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas. Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?  Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,  biar aku yang merasakan acuhmu Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu. Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak. Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh. Atau mungkin perasaan yang mulai berubah. Terserah lah. Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi, di p...

Pantulan Kaca Jendela

semerbak wangi kerinduan tercium dari sepoi angin malam ini.  ditemani rintik lembut sang hujan yang sedikit demi sedikit memenuhi kaca, aku duduk di dalam bus yang melaju kencang.  sambil merasakan derai angin yang menerpa wajah, kerlap-kerlip lampu kendaraan yang lalu-lalang memenuhi pemandanganku.  pantulan kaca jendela menggambarkan lengkung wajahmu.  hmm, aku sedang melamun. buktinya? pantulan dari kaca itu adalah buktinya. gambar diambil dari http ://www.123rf.com/photo_8412613_raindrops-over-window-glass-closeup-blurred-night-background-with-coloured-lights.html