terkukung sendiri di kamar hampa membuatku semakin sesak.
aku tersedu sendirian, menggeleng untuk bermacam pikiran negatif.
kau mampu temukan tawaku, akan sangat mudah untuk itu.
kau mampu temukan perihku, akan mudah juga untuk itu.
tapi aku adalah penyimpan perasaan dengan kapasitas besar, itu perlu kau tahu.
hingga menahun.
duh, penyimpan perasaan atau pendendam? tak tahu.
ku temukan kesenangan di sore hari, dalam perjalanan menuju satu tempat.
ku harap ada kesenangan juga saat pulang, tapi ku dapat kesunyian.
tak ada sambutan hangat, tak ada cakap menyenangkan.
hanya hening.
benarkah aku hidup di dunia hanya sendiri?
atau kesepian yang terus mengikutiku?
atau aku adalah rumah untuk kesepian itu?
mulai sekarang kau bisa bersyukur atas semua perhatian lebih dari para tetua mu.
masih ada yang tidak merasakan..
dan barangkali aku pun harus bersyukur atas rasa sepi ini.
jika tak ada ini, aku pasti belum pernah rasakan keramaian...
Komentar
Posting Komentar