Sepagi ini aku enggan membuka mataku. Bukan, bukan malas beraktivitas. Aku hanya sedih harus meninggalkan mimpiku. Mimpiku yang kau hadiri dengan sungguh indah. Mimpiku yang penuh senyummu. Mimpiku yang membawaku dalam kebut laju kendaraanmu, meski hanya sepeda, tapi manis. Di dalam mimpi kau bukan gula yang dikerubungi semut-semut centil, di sana kau hanya untukku.
Aku sebal harus meninggalkanmu di dalam mimpi. Kau kembali menjadi milik orang lain. Ah! Rasanya itu hanya refleksi masa lalu, alam bawah sadarku yang membuatnya begitu nyata.
Percakapan semalam agaknya membuat alam bawah sadarku kembali memutar ulang kenangan. Alhasil? Aku kesiangan bangun karena enggan meninggalkanmu.....
Komentar
Posting Komentar