Semua orang berhak dan berkewajiban untuk bermimpi, bahkan sejak belia. Mulai dari mimpi yang mungkin terwujud sampai mimpi yang mustahil (dalam nalar) untuk dicapai. Mulai dari mimpi yang besar sekali, hingga mimpi yang sangat sepele. Untuk anak kecil, mereka lebih sering bermimpi untuk menjadi sesuatu yang hebat. Tapi juga tak jarang yang bermimpi jadi penunjang pekerjaan orang lain. Misalnya ada saja yang ingin menjadi supir truk besar, ada yang ingin menjadi tukang sampah, dan beragam profesi lainnya yang menurut sebagian orang sepele dan cukup menjadi minoritas.
Tetapi semua yang menjadi harapan anak kecil selalu saja tulus dari hatinya, selalu hal yang memiliki maksud baik karena keluguannya. Misalnya lagi, anak yang ingin menjadi supir truk, karena orang tuanya seorang pengemudi truk dan berkat pekerjaan itu anak tersebut dapat tercukupi kebutuhannya, dan anak itu bangga akan hal itu. Contoh kedua, keinginan seorang anak untuk menjadi tukang sampah, dengan harapan dia akan menjaga kebersihan di tempatnya tinggal. Ya, hanya ingin melihat kebersihan, bukankah suatu impian yang mulia dan terlihat ketulusannya?
Ndes, adik sepupuku, umurnya hampir 4 tahun.
Punya impian punya mobil bus. Maksudnya kepingin punya bus supaya bisa jalan-jalan bawa keluarga yang banyak. Impiannya hanya ingin berjalan-jalan bersama seluruh keluarga. Maka dari itu dia sangat ingin memiliki bis besar, agar tetap dapat berkumpul dengan seluruh keluarga.
Nah, semakin dewasa si anak, semakin banyak kenyataan yang menyakitkan untuk impian anak itu. Keluguan yang mulai pudar. Hasutan orang-orang sekitar. Lalu pada akhirnya menurunkan keyakinan anak itu untuk mewujudkan impiannya. Keterbatasan orang tua yang menghetikan langkah kaki kecil mereka untuk maju.
Aku termasuk yang terlalu sering mendengar hasutan dari orang-orang, yang pada akhirnya membuatku ragu dan memutuskan untuk berhenti di satu titik.
Aku hanya berharap, ketika nanti aku mampu menghidupi diriku sendiri, aku harap aku mampu memberikan semangat bermimpi kepada adik, keponakan, dan saudara ku yang lain serta bahkan anakku kelak. Dan semoga aku mampu memberikan fasilitas yang cukup untuk menunjang pencapaian impian mereka. Semoga... Jika Tuhan izinkan
Komentar
Posting Komentar