Langsung ke konten utama

Semua Orang Berhak Bermimpi, kan?

Semua orang berhak dan berkewajiban untuk bermimpi, bahkan sejak belia. Mulai dari mimpi yang mungkin terwujud sampai mimpi yang mustahil (dalam nalar) untuk dicapai. Mulai dari mimpi yang besar sekali, hingga mimpi yang sangat sepele. Untuk anak kecil, mereka lebih sering bermimpi untuk menjadi sesuatu yang hebat. Tapi juga tak jarang yang bermimpi jadi penunjang pekerjaan orang lain. Misalnya ada saja yang ingin menjadi supir truk besar, ada yang ingin menjadi tukang sampah, dan beragam profesi lainnya yang menurut sebagian orang sepele dan cukup menjadi minoritas. 

Tetapi semua yang menjadi harapan anak kecil selalu saja tulus dari hatinya, selalu hal yang memiliki maksud baik karena keluguannya. Misalnya lagi, anak yang ingin menjadi supir truk, karena orang tuanya seorang pengemudi truk dan berkat pekerjaan itu anak tersebut dapat tercukupi kebutuhannya, dan anak itu bangga akan hal itu. Contoh kedua, keinginan seorang anak untuk menjadi tukang sampah, dengan harapan dia akan menjaga kebersihan di tempatnya tinggal. Ya, hanya ingin melihat kebersihan, bukankah suatu impian yang mulia dan terlihat ketulusannya?

Ndes, adik sepupuku, umurnya hampir 4 tahun. 
Punya impian punya mobil bus. Maksudnya kepingin punya bus supaya bisa jalan-jalan bawa keluarga yang banyak. Impiannya hanya ingin berjalan-jalan bersama seluruh keluarga. Maka dari itu dia sangat ingin memiliki bis besar, agar tetap dapat berkumpul dengan seluruh keluarga. 

Nah, semakin dewasa si anak, semakin banyak kenyataan yang menyakitkan untuk impian anak itu. Keluguan yang mulai pudar. Hasutan orang-orang sekitar. Lalu pada akhirnya menurunkan keyakinan anak itu untuk mewujudkan impiannya. Keterbatasan orang tua yang menghetikan langkah kaki kecil mereka untuk maju. 

Aku termasuk yang terlalu sering mendengar hasutan dari orang-orang, yang pada akhirnya membuatku ragu dan memutuskan untuk berhenti di satu titik.

Aku hanya berharap, ketika nanti aku mampu menghidupi diriku sendiri, aku harap aku mampu memberikan semangat bermimpi kepada adik, keponakan, dan saudara ku yang lain serta bahkan anakku kelak. Dan semoga aku mampu memberikan fasilitas yang cukup untuk menunjang pencapaian impian mereka. Semoga... Jika Tuhan izinkan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat Untuk Bima

Teruntuk, Bima Amartha Putra   Selalu saja keadaan buruk seperti ini yang memaksaku untuk ingat masa lalu. Yang aku ingat, kau suka bernyanyi. Sama sepertiku. Hanya saja kemampuan dan keberanianmu lebih besar ketimbang aku. Dengan gitar kau berdendang tanpa ragu. Aku hanya ikut bersenandung “hmm”. Sepengingatanku, kau pernah jadi pacar temanku. Hubungan yang berlangsung cukup lama dan banyak hal yang terjadi antara kau dan temanku. Putus-nyambung, selalu jadi bumbu. Kau adalah salah satu sahabat dari orang yang pernah cukup dekat dengan ku (sebut saja “mantanku”). Kau mengenalnya lebih dulu daripada aku. Mungkin sebab itu juga kita bisa berteman. Yang aku pernah ingat, tak jarang kita semua bermain di luar jam sekolah. Hanya sekedar nongkrong ala anak abg. Sesekali mengabadikannya lewat foto-foto yang jika dilihat sekarang akan membuat kita berkata, “iuuuuhhh, ini kita dulu?” Kini kau sedang berjuang. Aku tahu kau sedang berjuang. Aku tak pernah cukup dekat unt...

Pergi ke Makassar

Negara seribu pulau adalah salah satu sebutan untuk Indonesia. Memang, karena saking banyaknya pulau yang dimiliki oleh Indonesia. Banyak turis datang untuk berkeliling dan mencari surga-surga tersembunyi di pulau-pulau kecil negara ini. Aku iri. Aku sebagai orang Indonesia justru belum punya kesempatan untuk berkeliling di negeri sendiri. Awal tahun ini, aku bertemu dengan sahabatku, membicarakan impian-impian yang ingin kami capai. Ohya, teman yang satu ini adalah salah satu teman yang selalu memberikan aku semangat untuk terus bermimpi. Bermimpi setinggi-tingginya. Selanjutnya aku melanjutkan perjuangan-perjuangan yang memang harus aku lalui, kadang tak setangguh saat aku memimpikannya. Aku rasa  seringkali aku kurang memaksakan diri untuk hal-hal baik. Semoga belum terlambat untuk mengejar mimpi-mimpi itu. Percakapan semakin seru saat kami membicarakan penulis  dan penyair favorit kami, Aan  Mansyur. Ia berdomisili di bagian timur negara ini, tepatnya di Kota...

Hari Kemenangan dan Doa Selamat

7 Agustus 2013 Hujan senantiasa mengguyur malam ini. Menari-nari seraya bergembira menyambut riuh takbir. Aku sambil ikut melantunkan dengan lirih sambil berbaring, membayangkan segala berkah hingga kini. Lalu, tertidur.... 8 Agustus 2013 Gema takbir masih menggema. Sepagi ini semua rumah riuh. Semua bersiap menuju tempat-tempat ramai untuk melaksanakan ibadah di hari kemenangan. Sisa-sisa air hujan masih membekas di jalan-jalan. Bercampur dengan embun wangi basah yang menyejukkan pagi ini. Bahkan sejuk berkah hari ini di rasakan juga oleh mereka di bawah gundukkan tanah yang membubung. Taburan bunga semerbak menyerbu, mengingatkan pada kematian yang tak terelakkan. di sini, di tempatmu bersemayam, di depanmu, aku mohonkan segala doa selamat untukmu. aku haturkan syukur karena hujan semalam membuatmu sejuk di pagi ini. di depan tempatmu bersemayam, aku teteskan airmata. semua karena penyesalanku karena jarang bertemu denganmu. tak sempat melihatmu berbaring nyaman di tempatmu...