Langsung ke konten utama

Harus Bersyukur

Beberapa teman sering bicara soal orangtua mereka. Lebih spesifiknya tentang rasa kasih sayang orangtua mereka, yang sebetulnya hal pasti dirasakan semua orangtua, hanya tak semua melakukannya. Termasuk golongan yang tidak melakukannya adalah orangtuaku. Entah kenapa, tapi aku bersyukur mereka tak melakukannya. Aku bisa jadi anak paling cengeng kalau orangtuaku selalu melakukannya.

Aku tak sungguh paham tentang perasaan kedua orangtuaku (yang disini). Mereka memang tak terbiasa memperlihatkan rasa sayangnya. Sebagian aku paham dengan sendirinya, sebagian lagi aku menerka-nerka saja. Meskipun intinya tetap sayang, tapi ada bagian yang hilang saja.

Aku sangat mengerti perhatian keluarga (yang disana) kepadaku, yang tak pernah padam. Takkan pernah sejak dahulu, saat pertama aku meninggalkan mereka. Bahkan alm. Ayah kandungku, aku tahu dan paham betul rasa sayangnya padaku. Kasih sayang Umi yang super. Tapi tetap aku merasa kurang sesuatu.

Tapi aku bersyukur dengan keadaan ini. Aku tahu, Allah selalu paham tentang makhluk ciptaan sampai ke inti selnya. Tahu apa yang akan terjadi dan apa yang tidak. Tahu aku bukan anak yang cukup kuat dalam kelemahlembutan, sehingga aku dibesarkan dalam kemandirian yang berkasih sayang dengan predikat baik. Belum baik sekali atau memuaskan.



Ya, Allah…
Aku butuhkan kekuatanMu,
Aku mohon kekuatan hati..
Aku memintamu ya, Allah, sadarkan aku akan karunia Mu yang tak terhingga……
Yang selalu mampu membuatku mengucap syukur,
Yang selalu mampu membuatku merasa beruntung..
Maafkan aku, aku mohon ampun atas kesombonganku dan ketamakkanku.
Ampuni aku yang masih sering mengeluh dibandingkan menikmati dan menyukuri karunia Mu..
Ampuni aku yang masih sering menyimpan iri hati atas hal yang tidak kupunyai..

Ampuni aku ya Allah..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi untuk bunga matahari

semenjak ditinggal olehmu, aku jadi lebih senang menghitung dan mengingat tanggal. aku ingat kapan kamu pergi, kapan kamu terakhir menghubungiku. tapi maaf, soal ulang tahunmu aku masih mengandalkan pengingat di facebook karena dekat ulang tahunmu banyak orang juga yang berulang tahun, jadi aku sering keliru. aku tetap manusia, kan? jadi bagaimana kabarmu? masih betah di persembunyian? atau masih senang menjelajahi negeri indah dengan sepeda-sepeda antik mu? menghirupi udara segar setiap hari. aku sering kali ingin menemanimu. tapi aku tak mampu. aku bisa apa? aku ingin dengar cerita-ceritamu, tapi tak selalu kau ceritakan, sekalipun aku memintanya. aku bisa apa? kamu tahu, bunga matahari sudah tumbuh tinggi di depan jendela kamarku. cantik sekali. apalagi saat ia bersanding dengan matahari. semakin cerah. jadi, padanya kuucapkan salam pagiku setiap harinya. bunga itu yang dulu kamu tanam untukku. katamu, "paling tidak ada yang cerah ketika aku tak disamping...

Padang Rumput Sepi

Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua. Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama. Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga. Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga  Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi? Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas. Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?  Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,  biar aku yang merasakan acuhmu Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu. Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak. Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh. Atau mungkin perasaan yang mulai berubah. Terserah lah. Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi, di p...

Pantulan Kaca Jendela

semerbak wangi kerinduan tercium dari sepoi angin malam ini.  ditemani rintik lembut sang hujan yang sedikit demi sedikit memenuhi kaca, aku duduk di dalam bus yang melaju kencang.  sambil merasakan derai angin yang menerpa wajah, kerlap-kerlip lampu kendaraan yang lalu-lalang memenuhi pemandanganku.  pantulan kaca jendela menggambarkan lengkung wajahmu.  hmm, aku sedang melamun. buktinya? pantulan dari kaca itu adalah buktinya. gambar diambil dari http ://www.123rf.com/photo_8412613_raindrops-over-window-glass-closeup-blurred-night-background-with-coloured-lights.html