Setiap menulis, selalu saja tertuju padamu.
Barangkali kau bisa menyebutku orang yang obsesif, hanya karena aku yang tak henti membicarakan tentang mu. Tapi kau tahu? Aku sebenarnya pengintai, sama seperti kamera pengintai yang berada di tempat-tempat tersembunyi. Kau takkan tahu jika kau tak benar-benar mengamatinya.
Tetapi rasanya akan lebih sopan jika kau sebut aku sebagai penggemar rahasia. Aku tak sungguh-sungguh mengintaimu seperti para detektif di film-film action yang seru itu. Aku juga bukan seorang yang obsesif, ya paling tidak obsesif seperti dalam bayanganku. Yang akan menggelendoti orang yang disukai, berlaku centil dan mencari perhatian yang berlebihan kepada orang tersebut.
Aku lebih senang menyimpannya sendiri, kau tau? Seperti cinta yang terpendam. Tapi ku harap aku tak gila karena itu. Banyak omongan orang yang bilang bahwa kau akan gila apabila menyimpan cinta hanya sendiri, dalam waktu yang lama. Nyatanya, aku betah saja mengagumi mu hanya dalam hati, diam saja, hingga bertahun-tahun lamanya. Bodoh ya? Tak mengapalah, toh sepengetahuanku tak ada yang menantiku.
Beberapa orang bertanya padaku, sampai kapan aku akan mempertahankan semuanya?
Aku? Mempertahankan apa? Rasa sayang? Rasa kagum? Rasa cinta? Lebih baik aku masih merasakan cinta daripada tak punya perasaan sama sekali bukan?
Kata orang, rasa cintaku hanya menyakiti diriku. Itu karena kenyataan kau sudah berjalan dengan gadis lain, tapi tak bolehkah aku tetap mengagumimu? Toh aku sampai sekarang tak mengganggu hubunganmu, bukan?
Tapi aku berjanji, akan melupakan perasaanku padamu ketika seseorang lain datang. Seseorang yang mencintaiku. Aku pernah baca kutipan, "Lebih baik bersama orang yang mencintaimu daripada bersama orang yang kau cintai.", rasanya cukup untuk meyakinkanku untuk perlahan melepaskan rasa kagum yang berlebih ini...
Komentar
Posting Komentar