Langsung ke konten utama

Kamu yang aku cinta ~

Kebersamaan kita, memang sudah direncanakan Tuhan sedemikian rupa. Kedekatan kita tak berlangsung lama, dan aku yakin itu adalah ketetapan-Nya. Kau tak berada di sisi ku sekarang juga karena perintah-Nya. 

Tuhan baik, karena dengan ketiadaanmu di sisiku membuatku tak perlu bingung untuk sibuk memberi kejutan-kejutan manis untukmu. Tak seperti yang dilakukan dia sebagai gadismu. 

Kau tahu, jika aku ada di sisimu sekarang, aku takkan bisa melakukan apa yang dilakukan oleh gadismu. Dan jika aku sedang berada di sisimu sekarang, barangkali aku akan selalu bingung dan merasa tidak enak hari karena aku tak pernah bisa memberimu apa hal unik-unik. 


Selamat berbahagia, kamu. Setengah hatiku berharap kau akan menyertaiku dalam pernikahanmu nanti, di sisi lain aku tak benar-benar yakin ingin bertemu lagi atau tidak denganmu. Karena yang kutahu, semua seakan menjadi luka yang tak kunjung sembuh. 



Aku tak yakin mengapa aku merasakan hal tersebut sebegitu lamanya. Aku tak yakin apa yang membuatku terus menyimpannya baik-baik di satu sudut hatiku yang sangat tersembunyi. Baarangkali karena itu kamu. Kamu yang manis, kamu yang menyenangkan (pada saat itu), kamu yang (mungkin) aku cinta.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi untuk bunga matahari

semenjak ditinggal olehmu, aku jadi lebih senang menghitung dan mengingat tanggal. aku ingat kapan kamu pergi, kapan kamu terakhir menghubungiku. tapi maaf, soal ulang tahunmu aku masih mengandalkan pengingat di facebook karena dekat ulang tahunmu banyak orang juga yang berulang tahun, jadi aku sering keliru. aku tetap manusia, kan? jadi bagaimana kabarmu? masih betah di persembunyian? atau masih senang menjelajahi negeri indah dengan sepeda-sepeda antik mu? menghirupi udara segar setiap hari. aku sering kali ingin menemanimu. tapi aku tak mampu. aku bisa apa? aku ingin dengar cerita-ceritamu, tapi tak selalu kau ceritakan, sekalipun aku memintanya. aku bisa apa? kamu tahu, bunga matahari sudah tumbuh tinggi di depan jendela kamarku. cantik sekali. apalagi saat ia bersanding dengan matahari. semakin cerah. jadi, padanya kuucapkan salam pagiku setiap harinya. bunga itu yang dulu kamu tanam untukku. katamu, "paling tidak ada yang cerah ketika aku tak disamping...

Padang Rumput Sepi

Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua. Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama. Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga. Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga  Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi? Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas. Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?  Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,  biar aku yang merasakan acuhmu Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu. Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak. Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh. Atau mungkin perasaan yang mulai berubah. Terserah lah. Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi, di p...

Pantulan Kaca Jendela

semerbak wangi kerinduan tercium dari sepoi angin malam ini.  ditemani rintik lembut sang hujan yang sedikit demi sedikit memenuhi kaca, aku duduk di dalam bus yang melaju kencang.  sambil merasakan derai angin yang menerpa wajah, kerlap-kerlip lampu kendaraan yang lalu-lalang memenuhi pemandanganku.  pantulan kaca jendela menggambarkan lengkung wajahmu.  hmm, aku sedang melamun. buktinya? pantulan dari kaca itu adalah buktinya. gambar diambil dari http ://www.123rf.com/photo_8412613_raindrops-over-window-glass-closeup-blurred-night-background-with-coloured-lights.html