Pertemuan denganmu kali ini rasanya berbeda. Kau memiliki rambut yang lebih rapi daripada terakhir kali aku melihatmu, dan aku menyukainya. Tapi kau tetap seperti dahulu, lebih senang berekspresi datar ketika mereka sibuk berbicara ini itu. Kau selalu menjelaskan apapun yang benar-benar kau ketahui. Terlihat pandai. Ku harap itu bukan indikasi yang menandakan kau orang yang sok tahu.
Saatnya pulang, kau berjalan, bersisian denganku. Tak mengucapkan apa pun. Hanya berjalan, terus menerus. Kita harus menyebrang, kau menggenggam tanganku, berusaha melindugiku dari kendaraan yang tak hendak berhenti dari laju kencangnya.
Tak ku sangka genggaman itu tak kau lepas hingga kita berpisah. Genggaman itu berbicara. Genggaman hangat nan lembut yang menjaga. Kau berkata lewat genggaman mu, "Bolehkah aku memiliki mu?". Tatapanku memaksudkan ketidakmengertian, "Maksudmu?"
Kecupan lembutmu di keningku, menjelaskan segalanya. "Hati-hati di jalan, Nina. Jangan ketiduran", ucapmu sambil cubit hidung mungilku.
Komentar
Posting Komentar