Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua.
Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama.
Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga.
Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga
Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi?
Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa
Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas.
Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?
Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,
biar aku yang merasakan acuhmu
Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu.
Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak.
Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh.
Atau mungkin perasaan yang mulai berubah.
Terserah lah.
Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi,
di padang rumput sepi ini.
Sumber foto http://i747.photobucket.com/albums/xx112/nugiestuart/Quercusagrifolia.jpg
Komentar
Posting Komentar