Langsung ke konten utama

Kawan Baru Dari Citraland

Sabtu, 26 Januari 2013

Tekad kuat, bangun pagi, berangkat nyubuh, lalu di goncang semua lemak gue di dalam transjakarta. Cusssss menuju Mall Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. 

Ngapain? Jadi beberapa minggu sebelumnya dapat info dari twitter @IDStudentjob yang mengajak untuk menjadi volunteer pengetikan buku yang nantinya akan dikonversi ke huruf braille, untuk mereka yang tuna netra. Jelas info itu langsung saja ku sebarkan kepada teman-temanku. Mereka tertarik, tapi pada akhirnya aku sendirian yang datang kesana. Sendiri, diantara orang-orang yang entahlah aku tak tahu darimana. 

Sejak dari rumah aku meyakinkan diri berulang-ulang, "Yakin deh, ini buat sosial, buat bantu mereka. Yakin ini semua ngga  sia-sia. Yakin! pasti dapet teman baru!." Dengan segala keyakinan dan modal nekad itu lah akhirnya aku berangkat subuh buta. Bersyukur naik angkot cepat, naik transjakarta cepat. Ketika di transjakarta, goncangannya merasuk hingga ke lemak-lemakku.. *saking kerasa getarannya*. Entah apa yang terjadi dengan bis itu. 

Ah, ini nih bikin mati gaya, gue baru inget hp gue yang bisa nyala dan yang ada pulsanya ketinggalan di rumah saat di angkot. Hmm, pinter bener ye gue. Jadilah gue mengandalkan hape mati idup ini. Bersyukur banget bawa laptop sama modem. Dan untungnya modem ada pulsa buat sms. Jadi untuk mengabarkan orang dirumah masih aman. Tapi gue datang kepagian, bingung ngg punya teman, bingung mau ngapain. Bawa buku tapi nggak konsen karena takut ketinggalan. (karena kemarin gue ngg bawa jam juga, jadi rempi banget deh).

Lalu kawan baru itu langsung datang ke permukaan. Sedang duduk menunggu. Ada wanita, layaknya wanita karir yang trendy abis. Berambut pendek, pake baju hijau, dengan syal berwarna sepadan, tinggi semampai, menggunakan separu boots hak tinggi, bawa kopi dari dunkin donughts. Ternyata doi sendiri juga, gue bilang kalau gue juga sendiri dia menawarkan kalo harus bersama kita join aja. Gue setujuilah. Dalam hati gue bersyukur, punya temen sebelum mulai acara :)

Oh iya, teman baruku itu namanya Ka Shanti. Kak Shanti ini guru TK, tapi dia juga Volunteer untuk yayasan Mitra Netra (yayasan tuna netra). Kami duduk bersebelahan di nomor 8 dan 9. Nah, ternyata di nomor 6 dan 7 sudah ada yang lain, cewek 2 orang, yang satu berkerudung yang satu chinese. Sebelah gue persis namanya Christin, lalu sebelanya Wuri. Dua-duanya anak Binus, tapi kalau Christin baru saja lulus. Lalu sebelah Kak Shanti ada Richard, mungkin anak binus juga, tapi gue juga ngg kenalan secara langsung sih, tapi anaknya baik. Terus sebelahnya lagi siapa, gue lupa. Lalu Richard di ganti oleh orang lain karena ada volunteer yang datang tapi tidak membawa laptop. Posisi Richard di ganti oleh Jane. Nah anak ini ternyata panitia juga, jadi sambil bantu Kak Shanti, dia wara-wiri kesana kemari, jadi doi ngg sempat foto sama kami. Dia ternyata suka sama korea, lalu dia mengcopy film yang ada di laptopku. Semoga dia senang dengan film yang dia pilih. 

oia ini nih foto kawan-kawan baru ku ..

(dari kanan : Wuri, Christin, gue, Ka Shanti, Richard, yang satu lagi gue lupa)

Acaranya mulai lamaaaaaa banget, jadilah gue nonton dulu, dengerin lagu dulu. Lalu acara di mulai pada pukul 10, pengetikkan di mulai. (sebenarnya banyak yang sudah mulai mengetik sejak jam 9). Pengetikkan berakhir pada pukul lima sore. Tengah hari diselingi makan siang yang menurut gue agak minim dari biasanya, tapi alhamdulillah gue kenyang. Tapi Kak Shanti, setelah makan masih beli bakpao lagi.. huff gue ketipu sama badan langsing nya hahaha 

Setelah selesai, Kak Shanti pulang duluan. Gue pulang bareng Christin, walau ngg benar-benar bareng, karena gue pulang, dia masih mau jalan di Mall itu.

Pulang, naik TransJakarta lagi. Naik jembatan shelter yang panjaaaang banget sepanjang perjalanan pencarian cinta gue. Dan sampe shelternya, ngantri panjang benerr, untungnya nggak terlalu lama mengantri, busway datang silih berganti dengan selang waktu 15 menit. TransJakarta yang ku naikki untungnya tidak terlalu ramai dibandingkan dengan yang sebelumnya. Dan tak lama akhirnya aku pun dapat duduk. Alhamdulillah diberi kemudahan.

Sampai rumah pokoknya yang ada cuma capek. Makanya baru nulis hari ini. Semalam saja aku tidur jam 10 malam. Padahal biasanya jam segitu masih buka laptop, masih nonton film dsb. Tepar se tepar tepar nya. Sebelum tidur aku melumuri tangan dan kakiku dengan minyak, lalu memijatnya. Pada saat itu sebenarnya aku sedang sms-an dengan beberapa temanku, tapi aku langsung tertidur. Tapi tidurku kali ini berkualitas. Tanpa mimpi. Bangun pagi pun terasa menyenangkan.. 

Sekian ceritaku tentang kawan baruku ..
Terima kasih.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi untuk bunga matahari

semenjak ditinggal olehmu, aku jadi lebih senang menghitung dan mengingat tanggal. aku ingat kapan kamu pergi, kapan kamu terakhir menghubungiku. tapi maaf, soal ulang tahunmu aku masih mengandalkan pengingat di facebook karena dekat ulang tahunmu banyak orang juga yang berulang tahun, jadi aku sering keliru. aku tetap manusia, kan? jadi bagaimana kabarmu? masih betah di persembunyian? atau masih senang menjelajahi negeri indah dengan sepeda-sepeda antik mu? menghirupi udara segar setiap hari. aku sering kali ingin menemanimu. tapi aku tak mampu. aku bisa apa? aku ingin dengar cerita-ceritamu, tapi tak selalu kau ceritakan, sekalipun aku memintanya. aku bisa apa? kamu tahu, bunga matahari sudah tumbuh tinggi di depan jendela kamarku. cantik sekali. apalagi saat ia bersanding dengan matahari. semakin cerah. jadi, padanya kuucapkan salam pagiku setiap harinya. bunga itu yang dulu kamu tanam untukku. katamu, "paling tidak ada yang cerah ketika aku tak disamping...

Padang Rumput Sepi

Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua. Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama. Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga. Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga  Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi? Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas. Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?  Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,  biar aku yang merasakan acuhmu Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu. Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak. Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh. Atau mungkin perasaan yang mulai berubah. Terserah lah. Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi, di p...

Pantulan Kaca Jendela

semerbak wangi kerinduan tercium dari sepoi angin malam ini.  ditemani rintik lembut sang hujan yang sedikit demi sedikit memenuhi kaca, aku duduk di dalam bus yang melaju kencang.  sambil merasakan derai angin yang menerpa wajah, kerlap-kerlip lampu kendaraan yang lalu-lalang memenuhi pemandanganku.  pantulan kaca jendela menggambarkan lengkung wajahmu.  hmm, aku sedang melamun. buktinya? pantulan dari kaca itu adalah buktinya. gambar diambil dari http ://www.123rf.com/photo_8412613_raindrops-over-window-glass-closeup-blurred-night-background-with-coloured-lights.html