Langsung ke konten utama

Memberi Apa? Cinta dan Doa Saja, ya.

Hanya tinggal beberapa menit lagi, waktunya ibu bertambah usia..

Ha, ternyata sudah waktunya,


SELAMAT ULANG TAHUN, IBU..
izinkan aku memanjatkan doa-doa untuk menyertai ulang tahunmu sebagai ganti dari kado yang tak bisa ku berikan.. 

Aku berdoa agar ibu selalu diberikan nikmat sehat jasmani dan rohani. Jika kini ibu sedang sakit, semoga ibu bisa melewati rasa sakit dan selalu senantiasa mengucap syukur kepada Allah SWT. 
Semoga ibu dibukakan keran rizkinya yang mengalir, lancar. Jika tidak, semoga ibu selalu bisa sabar menghadapi saat sulit dan tak lupa mengucap syukur atas kebersamaan kami
Semoga nikmat iman yang tak pernah putus. 

Ya Allah, jaga ibu dalam lindungan Mu yang Maha Dahsyat. Jaga ibu dengan penuh kasih dan sayang. Tenangkan selalu hatinya dengan lentera mu. Jangan biarkan beliau menangis sedih karena kami, para anak nya yang masih belum dewasa dan masih nakal. 

Bu, nanti tunggu aku dan Adhi sampai kami menikah ya. Jadilah saksi peristiwa sakral di dalam hidup kami berdua. Bu, aku janji, akan menjaga Adhi sebaik mungkin.
Bu, maafkan aku yang belum bisa memberikan sesuatu yang berkesan untuk hari ulang tahun ibu ini. Maafkan aku yang jarang memelukmu, menenangkan mu..

Selamat ulang tahun, Bu. 
terimakasih atas semua yang kau lakukan untukku (っ ̄³ ̄)っ ~♡

Semoga doa-doa singkat ini bisa menjadi kado yang menyenangkan untuk, Ibu.. 
I love you , Mother

with kiss and love
Siti Fauziah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

selamat pagi untuk bunga matahari

semenjak ditinggal olehmu, aku jadi lebih senang menghitung dan mengingat tanggal. aku ingat kapan kamu pergi, kapan kamu terakhir menghubungiku. tapi maaf, soal ulang tahunmu aku masih mengandalkan pengingat di facebook karena dekat ulang tahunmu banyak orang juga yang berulang tahun, jadi aku sering keliru. aku tetap manusia, kan? jadi bagaimana kabarmu? masih betah di persembunyian? atau masih senang menjelajahi negeri indah dengan sepeda-sepeda antik mu? menghirupi udara segar setiap hari. aku sering kali ingin menemanimu. tapi aku tak mampu. aku bisa apa? aku ingin dengar cerita-ceritamu, tapi tak selalu kau ceritakan, sekalipun aku memintanya. aku bisa apa? kamu tahu, bunga matahari sudah tumbuh tinggi di depan jendela kamarku. cantik sekali. apalagi saat ia bersanding dengan matahari. semakin cerah. jadi, padanya kuucapkan salam pagiku setiap harinya. bunga itu yang dulu kamu tanam untukku. katamu, "paling tidak ada yang cerah ketika aku tak disamping...

Padang Rumput Sepi

Angin yang berhembus siang ini, menerpa wajahku yang menatap kosong rerumputan dari atas pohon ek tua. Kehadiranmu yang dulu menemaniku membaca, berbagi cerita, saat itu kita bersama. Berlarian menangkap belalang dan mengejar kupu-kupu yang sejenak menghinggapi bunga. Bermain air di aliran sungai jernih, melepas dahaga  Kapan kau kembali melakukan kesenangan itu lagi? Atau mungkin kau sudah temakan usia yang terlanjur dewasa Hingga tak lagi memiliki keinginan untuk bermain kejar-kejaran di padang rumput luas. Tak mengapa jika ku merindukan mu, bukan?  Biarlah aku bergelut dengan siksaan kerinduan ini,  biar aku yang merasakan acuhmu Karena ku tahu, itu memang sudah menjadi tabiatmu. Kerinduan ini benar-benar di provokasi oleh jarak. Sebelum ini toh aku masih senang saja kau berada jauh. Atau mungkin perasaan yang mulai berubah. Terserah lah. Apapun alasannya, selama aku memiliki buku, rasanya menanti mu takkan terasa sunyi, di p...

Surat Untuk Bima

Teruntuk, Bima Amartha Putra   Selalu saja keadaan buruk seperti ini yang memaksaku untuk ingat masa lalu. Yang aku ingat, kau suka bernyanyi. Sama sepertiku. Hanya saja kemampuan dan keberanianmu lebih besar ketimbang aku. Dengan gitar kau berdendang tanpa ragu. Aku hanya ikut bersenandung “hmm”. Sepengingatanku, kau pernah jadi pacar temanku. Hubungan yang berlangsung cukup lama dan banyak hal yang terjadi antara kau dan temanku. Putus-nyambung, selalu jadi bumbu. Kau adalah salah satu sahabat dari orang yang pernah cukup dekat dengan ku (sebut saja “mantanku”). Kau mengenalnya lebih dulu daripada aku. Mungkin sebab itu juga kita bisa berteman. Yang aku pernah ingat, tak jarang kita semua bermain di luar jam sekolah. Hanya sekedar nongkrong ala anak abg. Sesekali mengabadikannya lewat foto-foto yang jika dilihat sekarang akan membuat kita berkata, “iuuuuhhh, ini kita dulu?” Kini kau sedang berjuang. Aku tahu kau sedang berjuang. Aku tak pernah cukup dekat unt...