Amarah selalu saja menuntun kita ke jalan perbandingan. Perbandingan yang selalu merendahkan apa yang sudah kita miiliki. Perbandingan yang ujungnya menjadi sebuah perasaan kurang. Perasaan kurang yang berarti tidak bersyukur atas nikmat yang sudah tersedia.
Amarah, bisikkan dari penggoda manusia, yang selalu saja melingkupi manusia sejak lahir hingga akhir dunia. Tuhan, aku sebal, kenapa amarah selalu melingkupi ku? Aku kesal dengan segalanya. Nampaknya aku kurang mendekatkan diri padaMu, ya? Pasti karena aku sudah jarang khusyuk saat berbincang denganmu. Maafkan aku.
Komentar
Posting Komentar